Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Kerusakan yang Disebabkan Truk ODOL

Kompas.com - 25/08/2020, 17:12 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Selama belum ada kebijakan dari pemerintah untuk memberantas truk ODOL (over dimension over load). Selama itu pula truk ODOL masih bebas berkeliaran di jalan-jalan.

Padahal ada banyak kerugian yang dihasilkan truk ODOL. Misalnya dampak kerusakan jalan yang dilewati truk ODOL di jalan tol maupun arteri.

Sampai kerugian para pengusaha yang harus sering melakukan perawatan kendaraan, karena armada truk yang dipakai lebih cepat rusak.

Baca juga: Punya Bugdet Rp 150 Jutaan, Pilih Mobilio Bekas atau Daihatsu Sigra Baru?

Truk pengangkut alat kesehatan dari Pesawat TNI C-130 Hercules menuju rumah sakit di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (23/3/2020). Alat-alat kesehatan yang dibawa dari China untuk penanganan covid-19, yakni disposable mask, masker N95, APD, kacamata goggle, sarung tangan, pelindung sepatu, termometer infrared, dan lainnya.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Truk pengangkut alat kesehatan dari Pesawat TNI C-130 Hercules menuju rumah sakit di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (23/3/2020). Alat-alat kesehatan yang dibawa dari China untuk penanganan covid-19, yakni disposable mask, masker N95, APD, kacamata goggle, sarung tangan, pelindung sepatu, termometer infrared, dan lainnya.

Djoko Setijowarno, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun pihaknya sampai Mei 2020 tercatat ada 272 atau 48 persen kecelakaan di jalan tol yang disebabkan karena truk.

Menurutnya, truk ODOL tak hanya menyebabkan kerusakan infrastrukur tapi juga kecelakaan lalu lintas.

“Terbanyak adalah patah sumbu roda atau as, kecepatan rendah sehingga ditabrak dari belakang dan rem blong,” ujar Djoko, kepada Kompas.com (25/8/2020).

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Penumpang jika Naik Bus yang Ugal-ugalan?

Petugas mengevakuasi salah satu kendaraan yang terlibat pada kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019). Kecelakaan tersebut melibatkan sekitar 20 kendaraan yang mengakibatkan korban 25 orang luka ringan, empat orang luka berat dan delapan orang meninggal dunia.ANTARA FOTO/MUHAMAD IBNU CHAZAR Petugas mengevakuasi salah satu kendaraan yang terlibat pada kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019). Kecelakaan tersebut melibatkan sekitar 20 kendaraan yang mengakibatkan korban 25 orang luka ringan, empat orang luka berat dan delapan orang meninggal dunia.

“Ketiga penyebab utama kecelakaan fatal ini sebagai dampak kondisi truk yang ODOL. Sebanyak 29,02 persen kecelakaan tabrak dari belakang di jalan tol melibatkan truk,” katanya.

Djoko menambahkan, sebetulnya regulator dan aparat sangat mengetahui kondisi tersebut tetapi tidak dapat berbuat apa-apa.

“Karena patut diduga mereka termasuk oknum yang menikmati buruknya manajemen logistik darat di Indonesia,” ucap Djoko.

“Sehingga regulator dan aparat hanya fokus pada truk ODOL-nya saja dan ini tidak menyelesaikan akar permasalahannya,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau