Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/08/2020, 16:01 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Motor yang digunakan untuk balapan di MotoGP merupakan purwarupa. Termasuk ban yang digunakan juga khusus untuk motor balap tersebut.

Motor tersebut mampu berakselerasi dengan cepat dan mencapai kecepatan maksimum hingga lebih dari 340 kilometer per jam. Di tikungan, motor ini juga mampu melaju lebih dari 100 kilometer per jam.

Baca juga: Kenapa Pebalap MotoGP Menurunkan Kakinya Saat Akan Menikung?

Untuk itu, dibutuhkan ban dengan kompon dan konstruksi khusus. Banyak faktor yang dapat memengaruhi performa ban, termasuk tekanan udara.

Tekanan udara pada ban motor MotoGP sangat memengaruhi performa motorAFP Tekanan udara pada ban motor MotoGP sangat memengaruhi performa motor

Dikutip dari boxrepsol.com, ban pada motor MotoGP harus dijaga tekanannya sesuai dengan standar yang direkomendasikan oleh pabrikan. Tujuannya adalah untuk menjamin keselamatan pebalap dan memberikan performa yang diharapkan.

Sekarang, di MotoGP juga sudah ditetapkan regulasi untuk mewajibkan motor memiliki sensor di tiap ban. Tujuannya untuk menjamin tekanan udara pada ban tetap terjaga sesuai dengan batas yang diizinkan.

Baca juga: Seberapa Penting Fungsi Sensor Temperatur Ban di Motor MotoGP?

Batas yang diizinkan normalnya adalah 2 bar (29 psi) untuk ban depan dan 1,8 bar (26,1 psi) untuk ban belakang.

Tekanan udara yang rendah dapat menghasilkan kontak yang lebih baik antara ban dengan aspal, tapi bisa mengganggu stabilitas motor.

Tekanan udara pada ban motor MotoGP sangat memengaruhi performa motorAFP Tekanan udara pada ban motor MotoGP sangat memengaruhi performa motor

Selain itu, temperatur pada ban juga bisa meningkat. Temperatur ban yang tinggi dapat membuat ban cepat terkikis.

Sementara tekanan udara pada ban yang tinggi, dapat mengurangi cengkraman ban dengan aspal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com