Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Malas Pindahkan Tuas Transmisi Mobil Matik, Sesuaikan Kondisi Jalan

Kompas.com - 23/06/2020, 13:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil transmisi matik memang praktis untuk dikemudikan. Namun, hal tersebut sering kali membuat pengemudinya menjadi terlena dan malas memindahkan posisi tuas transmisi.

Padahal, posisi tuas transmisi idealnya tetap disesuaikan dengan kondisi jalan yang sedang dilalui, seperti tanjakan, turunan, atau macet sekalipun. Masih banyak pengemudi yang bertahan pada posisi tuas "D" apa pun kondisi jalannya.

Baca juga: Banyak yang Belum Paham Fungsi Tombol Pengunci Tuas Transmisi Matik

Kondisi Jalan Tanjakan

Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, mengatakan, mobil matik berisiko gagal nanjak saat transmisi matik memindahkan gigi ke rasio yang lebih berat. Saat melewati tanjakan curam jangan biarkan tuas transmisi di posisi D.

Tanjakan terjal dan licin kerap dilalui para risers di Kalimantan.KompasOtomotif-Donny Apriliananda Tanjakan terjal dan licin kerap dilalui para risers di Kalimantan.

“Karena perpindahan gigi yang dilakukan secara otomatis malah melemahkan kemampuan menanjaknya. Padahal mobil matik bisa dengan mudah melewati tanjakan curam,” kata Hermas, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Hermas menambahkan, kalau posisi gigi tetap di D, saat gas diinjak melewati tanjakan curam, gigi akan otomatis berpindah. Sehingga, mobil akan kehilangan torsi dan gagal menanjak.

“Sementara kalau pakai ‘L’ atau ‘D1’, gigi akan terus ditahan di posisi paling rendah. Sehingga bisa dengan mudah mendorong mobil melewati tanjakan curam,” ujar Hermas.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Mobil Transmisi Matik Lebih Rentan Saat Kena Banjir?

Kondisi Jalan Turunan

Pada mobil matik, engine brake biasanya ada pada low gear. Bisa pada posisi L, dan pada beberapa tipe matik ada yang di posisi tuas 2.

“Cara menggunakan engine brake cukup memindahkan tuas dari D ke 2 atau L, sebaiknya hal ini dilakukan dalam kecepatan rendah. Misal, tuas di geser saat laju mobil tidak lebih dari 30 Km per jam (Kpj), agar tidak menimbulkan overspeed. Selanjutnya tinggal mengatur rem saja,” kata Hermas.

Hermas juga menambahkan, penggunaan engine brake sebaiknya dilakukan pada jalan turunan yang curam. Tujuannya untuk membantu kinerja rem, agar beban rem tidak terlalu berat.

Kemacetan panjang di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020). Lembaga Pemantau Kemacetan Lalu Lintas TomTom memastikan Jakarta ada di posisi ke-10 kota termacet di dunia pada 2019 dengan indeks kemacetan 10 persen.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Kemacetan panjang di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020). Lembaga Pemantau Kemacetan Lalu Lintas TomTom memastikan Jakarta ada di posisi ke-10 kota termacet di dunia pada 2019 dengan indeks kemacetan 10 persen.

Kondisi Jalan Macet

Disarankan agar pengemudi untuk memindahkan tuas transmisi ke posisi N saat keadaan macet. Kebiasaan ini berkaitan dengan aspek keselamatan.

Sebab, jika menekan pedal rem terlalu lama, berisiko tak sengaja terlepas, dan dapat menyebabkan kecelakaan.

“Karena soal keselamatan berkendara, tuas transmisi di D saat macet berpotensi menyebabkan kecelakaan. Soalnya kaki pengemudi akan tidak nyaman jika terus-terusan menekan rem, bikin pegal juga,” ujar Hermas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com