JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu alasan orang memilih mobil dengan transmisi otomatis atau matik, karena praktis dan efisien. Namun, ada juga yang beranggapan bahwa mobil matik lebih irit dibanding mobil manual.
Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, mengatakan, kalau mobil matik zaman sekarang, dirinya cenderung lebih berani mengatakan lebih irit mobil matik.
Baca juga: Mengenal 4 Jenis Transmisi Matik pada Mobil dan Perbedaannya
"Sebab, di matik itu sekarang torsi dan tenaga yang ditransfer dari mesin ke roda bisa mencapai 100 persen. Kalau mobil matik yang lama kan paling tidak sampai 100 persen, bisa 98 persen," ujar Hermas, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Jadi, ada pemborosan 2 persen. Tapi kalau manual, begitu kopling dilepas, tenaga yang tersalurkan langsung 100 persen.
Sekarang, di mobil matik sudah ada bermacam-macam teknologi. Hermas menyebutkan salah satunya adalah torque converter clutch.
Teknologi baru yang dikembangkan untuk mengurangi efek slip dari transmisi matik, agar tenaga bisa tersalurkan 100 persen.
"Jika mobil manual dan matik sama-sama ke luar kota dengan kecepatan di atas 60 kilometer per jam, itu tidak ada bedanya. Kedua transmisi sama-sama bisa menyalurkan 100 persen," kata Hermas.
Baca juga: Arti Kode Angka dan Huruf pada Mobil Transmisi Matik
Menurutnya, yang menjadi krusial kalau melaju di bawah 60 kilometer per jam. Transmisi matik belum menyalurkan tenaga 100 persen, karena sistemnya memang dirancang begitu.
Tapi, mobil manual juga ada kekurangannya, yakni di 0-60 kilometer per jam atau di kemacetan. Seseorang bawa mobil manual juga belum tentu melepas koplingnya dengan tepat. Kadang saat mengoper gigi, gasnya sedikit meraung atau mengoper giginya telat.
"Perilaku tersebut juga bisa berkontribusi terhadap konsumsi bahan bakar. Sedangkan di beberapa mobil matik, kan ada pilihan mode berkendara, salah satunya Eco Mode. Mode berkendara ini membuat perpindahan gigi 1, 2, dan 3 lebih cepat," ujar Hermas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.