Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/04/2020, 13:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Bus merupakan kendaraan yang besar dan berat. Bus pada umumnya memiliki berat di atas tiga ton. Karena beratnya tersebut, bus memiliki sistem pengereman pembantu agar bisa berhenti dengan maksimal.

Bus pada dasarnya memiliki tiga sistem pengereman. Sistem yang pertama dan utama yaitu rem angin yang terhubung dengan cakram seperti pada kendaraan lain pada umumnya. Kedua, sebagai pembantu rem utama yaitu rem mesin atau engine brake.

Ketiga, sebagai pembantu rem utama juga yaitu rem knalpot atau exhaust brake. Sistem exhaust brake ini memang hanya ada pada kendaraan berat seperti bus dan truk. Letak remnya berada dekat pipa gas buang dari mesin.

Baca juga: SUV Diesel Bekas di Bawah Rp 200 Juta, Pilih Fortuner atau Pajero Sport?

exhaust brakecarfromjapan.com exhaust brake

Prasetyo Adi, Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia, mengatakan, adanya exhaust brake ini hanya sebagai rem pembantu, bukan pengereman utama.

“Cara mengaktifkan exhaust brake yaitu dengan menggerakkan tuas on dan off. Setelah on, exhaust brake akan berfungsi saat pedal gas dilepas dan tidak berfungsi saat pedal rem diinjak,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, Senin (6/4/2020).

Baca juga: Jangan Samakan Nyetir Mobil Sport dengan Mobil Biasa

Cara kerja dari exhaust brake yaitu adanya katup pada pipa gas buang dari mesin. Ketika exhaust brake diaktifkan, katup akan menutup sehingga gas buang akan tertahan. Gas buang yang tertahan akan membuat putaran piston mesin melambat.

Fungsi dari exhaust brake hanya untuk mengurangi laju kendaraan, tidak sampai berhenti. Lalu exhaust brake juga berfungsi ketika putaran mesin bus yang tinggi. Jadi exhaust brake bisa dipakai saat jalan menurun dan membantu meringankan kerja rem utama.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke