JAKARTA, KOMPAS.com – Untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19, sejumlah kawasan mulai melakukan penyemprotan cairan disinfektan. Meski baik untuk mematikan virus dan bakteri, cairan ini sebetulnya tidak ramah bagi mobil.
Apalagi jika bekas cairan disinfektan dibiarkan bertahan cukup lama di bodi mobil. Efek paling buruk bisa merusak lapisan cat dan membuat warna jadi kusam.
Robby Kurnia CEO Autoglaze Indonesia, mengatakan, dampak awal cairan disinfektan bagi cat mobil adalah timbulnya bercak.
Baca juga: Daftar Harga Mobil Eks Taksi, Mulai Rp 60 Jutaan Bisa Dapat Sedan
Namun jika lama dibiarkan dapat membuat bercak, kerak, atau water spot yang lebih sulit dibersihkan.
Oleh karena itu, ia menganjurkan untuk mencuci mobil setelah terkena penyemprotan disinfektan.
“Atau paling minimal dikeringkan dengan lap, jangan sampai cairan disinfektan mengering sendiri dan dibiarkan dalam waktu lama,” ujar Robby, kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Ternyata Tren Keliling Jakarta, Di Mobil Aja Ada Positifnya
Bagi sebagian orang, cara ini memang dianggap merepotkan. Namun efek disinfektan bagi cat mobil tidak bisa dianggap remeh, sebab dapat merusak lapisan cat.
“Kecuali sudah memakai coating tambahan, itu sedikit banyak membantu. Karena mobil yang sudah di-coating punya efek daun talas, sehingga jika ada cairan tidak mudah menempel di bodi,” kata Robby.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.