Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Rumah Aja Sebulan Lebih, Pilih Bahan Cover Mobil yang Tepat

Kompas.com - 31/03/2020, 09:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Penyebaran virus corona atau Covid-19 yang semakin meluas menyebabkan masyarakat untuk tetap di rumah aja dan tidak bepergian.

Masyarakat yang tidak ke mana-mana berarti mobil yang biasa digunakan sehari-hari, akan diam di garasi. Masa social distancing ini juga makin panjang, dari semula dua, tiga pekan, bahkan sampai lebih dari sebulan.

Mobil yang diam di garasi biasanya akan terkena debu dan tampilannya menjadi kurang enak dilihat. Untuk mengatasinya, mobil bisa di tutup dengan sarung, car coveratau kerap disebut cover mobil. Namun memilih car cover tidak bisa sembarangan.

Jika menggunakan car cover yang kurang baik kualitasnya, bodi mobil yang menjadi korban. Baret-baret halus bisa muncul pada permukaan cat mobil.

Adanya baret halus pada bodi tentunya sangat tidak menyenangkan bagi pemilik, apalagi yang sangat mempedulikan penampilan mobilnya.

Baca juga: Polisi Simulasi Karantina Wilayah, Tutup Akses Jalan Keluar Masuk Jakarta

Salah satu jenis car cover yang bisa digunakan sebagai pelindung cat mobil, serta bagian tubuh lain kendaraan.istmewa Salah satu jenis car cover yang bisa digunakan sebagai pelindung cat mobil, serta bagian tubuh lain kendaraan.

Christopher Sebastian, Presiden Direktur XTO Car Care, mengatakan, selain bisa menyebabkan baret pada bodi, memakai car cover yang kurang baik juga bisa membuat kualitas cat menurun.

“Kalau bisa, cari car cover yang tidak bikin bodi lembab. Karena kalau pakai bahan yang bikin lembab, penguapan kimia dari cat jadi keluar, sehingga pada mobil berwarna putih, biasanya akan timbul bercak-bercak kuning,” ucap Christopher kepada Kompas.com belum lama ini.

Christopher menyarankan agar memilih bahan yang bagus, tebal, dan anti air agar mengurangi kelembapan dari bodi saat ditutup.

Baca juga: Trik Mudah Hindari Jok Motor Dicakar Kucing

Jika pemilik memiliki modal lebih banyak, bisa menggunakan bubble cover. Bubble cover ini bentuknya seperti balon yang melindungi mobil di dalam. Cover seperti ini menggunakan angin yang dihasilkan dari kompresor yang dicolokkan ke listrik.

Chocky, pemilik dari Autodeptsideworks, Meguiars Indraprasta Bogor, mengatakan, semua car cover memiliki kemungkinan untuk membuat bodi baret halus.

“Karena debu biasanya menembus car cover, jadi baret-baret halus pasti ada. Antisipasinya bisa pakai bubble cover, jadi enggak ada debu yang masuk, apalagi baret,” ucap Chocky kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com