JAKARTA, KOMPAS.com - Mempunyai mobil dengan kondisi mesin prima tentunya harapan bagi setiap orang. Maka dari itu, perawatan dapur pacu pun harus dilakukan secara rutin, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Salah satunya adalah suara mesin “ngelitik” atau knocking. Bunyinya mirip dengan ketukan dan jelas terdengar saat mobil melakukan akselerasi. Meski hanya sebatas gejala mesin yang kurang prima, tetapi hal itu tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Pasalnya, jika dibiarkan dan tidak segera ditangani bukan tidak mungkin akan menyebabkan kerusakan pada komponen lainnya.
Baca juga: Mengenal Istilah Korok Radiator
Tentunya, biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perbaikan juga akan semakin lebih besar. Didi Ahadi selaku Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, gejala mesin ngelitik atau knocking itu akan dirasakan saat akselerasi.
“Terdengarnya seperti suara ketukan atau knocking saat mobil berakselerasi, kayak ngeretek begitulah,” ucap Didi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/3/2020).
Didi mengatakan, kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai.
“Bisa disebabkan karena mobil menggunakan bahan bakar yang oktannya rendah atau tidak sesuai. Atau mobil digunakan dalam kecepatan rendah dan jarak yang dekat,” katanya.
Baca juga: Catat, Ini Arti Angka pada Tutup Radiator Mobil
Selain itu, penyebab lainnya bisa juga karena beban kendaraan yang terlalu berat saat mobil akan mulai berjalan.
“Kondisi tersebut bisa juga sebagai pertanda timbulkan kerak di ruang mesin, karena penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai itu. Sehingga, menyebabkan ruang mesin menjadi kotor,” ujarnya.
Didi menambahkan, kondisi ini belum termasuk berbahaya atau parah untuk mesin. Hanya saja, jika mobil yang sudah menunjukkan gejala ngelitik, tetapi tidak segera ditangani bisa mengakibatkan kerusakan komponen mesin.
Baca juga: Mobil Tidak Dipakai Lama, Lebih Baik Aki Dicabut atau Tidak?
“Ya lama-kelamaan juga bisa menyebabkan kerusakan pada komponen lainnya,” kata Didi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.