Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menangani Kondisi Darurat Saat Pelesir Pakai Mobil

Kompas.com - 30/12/2013, 11:40 WIB
Aris F. Harvenda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Ada saja hal-hal terjadi yang sifatnya merepotkan, dan menjadi penghalang saat melakukan perjalanan menggunakan mobil saat berlibur. Meski upaya antisipasi sudah dilakukan dengan melakukan pengecekan, namun apa daya kalau "apes" menyerang. Berikut beberapa kondisi darurat yang kerap terjadi dan kadang menimbulkan kecelakaan, apalagi jika tidak diantisipasi dengan baik.
Panas kerap terjadi terlebih saat macet berkepanjangan
Berikut beberapa langkah antisipasi yang disampaikan Alvin Bahar, pebalap mobil nasional dan Teddy Jusman, Kepala Mekanik SS PErformance, ketika terjadi kondisi darurat saat berkendara.

Rem Blong
Kondisi ini biasanya terjadi karena beberapa hal, antara lain sirkuit cairan rem bocor, angin palsu (ada udara di sirkuit rem karena terjadi pemuaian) dan suhu cairan meninggi.

Antisipasi pertama, kocok rem paling tidak 3 kali. Dibantu pula dengan mengaktifkan rem parkir hingga 50 persen. Jika hal tersebut tidak menyebabkan laju berkurang, langkah selanjutnya turunkan gigi ke posisi terendah secara berurutan.

Ban Meledak
Pertama, jangan panik! Pegang setir lebih kuat, pertahankan arah mobil tetap lurus. Jangan langsung melakukan perlambatan atau mengerem secara mendadak, misalnya membebaskan pedal gas dan langsung menginjak rem. Rasakan dahulu sumber goyangan terbesar berasa dari mana (depan/belakang) untuk mengetahui ban yang pecah.

Jika yang pecah depan, langkah yang harus dilakukan harus ekstra hati-hati. Kurangi kecepatan dengan membebaskan pedal gas secara perlahan dan bertahap. Tujuannya, agar perpindahan bobot tidak terjadi secara ekstrem ke depan. Selanjutnya, aktifkan rem parkir secara bertahap untuk membantu mengurangi kecepatan. "Paling tidak, bila kecepatan 40 kpj, mobil baru dipinggirkan," beber Alvin.

Bila yang pecah ban belakang, untuk memperlambat laju mobil bisa dilakukan lebih cepat dengan langsung melepas pedal gas dan melakukan pengereman. Jangan lupa memberi tanda sein ketika hendak berpindah jalur.

Overheat
Biasanya terjadi ketika kondisi macet berkepanjangan. Diawali dengan munculnya ngelitik (knocking) yang berlebih pada mesin. Bagi yang menggunakan indikator jarum biasanya akan terlihat peningkatan suhu. Sementara yang memakai gambar, mesin akan langsung mati ketika overheat.

Jika hal itu terjadi, segera pinggirkan mobil ke tempat yang aman, pasang segitiga pengaman agak jauh dari mobil. Tunggu beberapa menit sampai suhu mesin turun, bisa dibantu dengan menyiram air di radiator jika mencukupi. Setelah dingin, cek kondisi air. Perhatian, ketika membuka tutup radiator, pergunakan juga kain tebal (jika tutup masih panas) dan putar secara perlahan. Jika ada tekanan air, tutup radiator ditekan sambil diputar perlahan. Jika sudah terbuka dan ternyata volume air masih penuh, tutup kembali radiator dan jika temperatur sudah normal, bawa mobil ke bengkel terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau