Namun, Pemerintah melalui Menteri Perindustrian Saleh Husin masih berharap, Toyota bisa membangun fasilitas penelitian dan pengembangan produk kendaraan roda empat. Ini disampaikan Menperin saat menemui Executive Vice President Toyota Motor Corporation (TMC) di Jepang.
Menanggapi perihal tersebut, Warih Andang Tjahjono, Vice President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan, research and development (R&D/penelitian dan pengembangan) dasar, hanya dilakukan di Jepang, tidak dilakukan di lokasi lain termasuk Indonesia.
“Perlu digaris bawahi, kalau R&D dasar (bottom R&D) hanya dilakukan di Jepang saja. Orginal R&D dan basic thinking way pengembangan teknologi itu harus ada di Jepang,” ujar Warih menjawab KompasOtomotif, Senin (7/3/2016).
Warih melanjutkan, penelitian dan pengembangan yang ada di Indonesia hanya sebatas re-engineering (rekayasa ulang) saja bukan yang aslinya. “Seperti misalnya mengenai customer demand-nya (keingingan konsumen) seperti apa di Indonesia, dan sebagainya,” ujar Warih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.