Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kecelakaan Periode Nataru 2024/2025 Diklaim Turun

Kompas.com - 06/01/2025, 16:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski secara keseluruhan penyelenggaraan Nataru 2024/2025 diklaim berjalanan lancar, aman, dan selamat, namun tetap diwarnai dengan adanya insiden kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan data Integrated Road Safety Management System (IRMS) Korlantas Polri, kejadian kecelakaan lalu lintas pada pelaksanaan Nataru sepanjang 18 Desember 2024 sampai 5 Januari 2025 sebanyak 3.434 kecelakaan.

Dari data, jumlah kecelakaan tersebut mengalami penurunan 13,96 persen dibanding periode Nataru 2023/2024 yang jumlahnya mencapai 3.991 kecelakaan.

Menteri Peruhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi berharap, seluruh evaluasi dari pelaksanaan angkutan Nataru 2024/2025 bisa menjadi pembelajaran untuk perbaikan ke depannya.

Baca juga: Daftar Harga LSUV Baru Usai Opsen Pajak Berlaku per Januari 2025

Sejumlah petugas melakukan proses evakuasi bus pariwisata yang terlibat kecelakaan di Tol Malang KM 77+200 Jalan Tol Pandaan-Malang, Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024). Berdasarkan data temuan awal Polres Malang, kecelakaan bus pariwisata dan truk tersebut menyebabkan empat orang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Ahmad Prabowo Sejumlah petugas melakukan proses evakuasi bus pariwisata yang terlibat kecelakaan di Tol Malang KM 77+200 Jalan Tol Pandaan-Malang, Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024). Berdasarkan data temuan awal Polres Malang, kecelakaan bus pariwisata dan truk tersebut menyebabkan empat orang meninggal dunia.

"Penyelenggaraan angkutan Nataru tahun ini semoga menjadi pembelajaran sehingga kita lebih siap dalam menghadapi Angkutan Lebaran 2025 pada Maret mendatang," ujar Dudy ketika menutup Posko Pusat Angkutan Nataru 2024/2025, Senin (6/1/2025).

Lebih lanjut Dudy mengatakan, pihaknya sangat berharap untuk kembali bekerja sama, berkomunikasi, dan mempererat kolaborasi dengan seluruh pihak untuk menghadapi masa Lebaran 2025 yang juga berdekatan dengan Hari Raya Nyepi.

Operasi Lilin

Sebelumnya, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan juga menyampaikan data soal penurunan angkat kecelakaan lalu lintas pada masa Nataru 2024/2025.

Berdasarkan data Operasi Lilin dari 21 Desember sampai 2 Januari 2025, kendaraan roda dua menjadi jenis kendaraan yang paling dominan terlibat kecelakaan lalu lintas. Jumlahnya 74 persen atau 3.209 insiden selama operasi.

Baca juga: Kecelakaan Lalu Lintas: Pentingnya Jaga Jarak di Jalan Tol

"Sementara itu, kendaraan roda empat seperti angkutan barang mencatat angka 12 persen, bus 6 persen, dan angkutan penumpang 7 persen," ujar Aan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/1/2025).

Aan menjelaskan, total kasus kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan sebesar 12 persen atau setara dengan 33 kasus dibandingkan periode Nataru tahun sebelumnya.

Ilustrasi kecelakaan motor. Kecelakaan di Nganjuk menewaskan 2 pemotor, Jumat (27/12/2024). Mereka tewas saat menghindari jalan berlubang.Freepik/Kompas.com Ilustrasi kecelakaan motor. Kecelakaan di Nganjuk menewaskan 2 pemotor, Jumat (27/12/2024). Mereka tewas saat menghindari jalan berlubang.

Untuk motor, selain mendominasi jumlah kecelakaan juga mencatat angka pelanggaran lalu lintas tertinggi dengan jenis pelanggaran yang paling umum berupa tidak menggunakan helm, melanggar marka jalan, melawan arus, tidak memenuhi kelengkapan kendaraan, hingga membonceng lebih dari satu orang.

"Pelanggaran ini masih didominasi oleh pengendara roda dua, seperti tidak menggunakan helm, pelanggaran marka jalan sebanyak 280.000 kasus, serta boncengan lebih dari satu orang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau