Sebelumnya, dalam program IMV (Innovative Intenational Multi-purpose Vehicle) sudah ekspor mesin 1TR dari 2004, dan 2TR (berbahan bakar ethanol) sejak 2010, yang diproduksi di pabrik mesin Sunter, Jakarta Utara. Mesin-mesin ini sudah diekspor ke beberapa negara lain di dunia, seperti kawasan ASEAN dan Amerika Latin.
Namun, terkait dengan tujuan ekspor mesin R-NR, pihak TMMIN masih belum menyebutkannya. Perusahaan wakil Toyota di Indonesia ini hanya menyatakan, mesin ini akan ditujukan ke lima negara di kawasan Asia. Rencananya, sebanyak 79.000 mesin, dari total 216.000 mesin yang diproduksi di Indonesia, akan disebar ke negara tujuan tahun 2016 ini.
“Iya sebagain dari total produksi akan kami ekspor. Namun kami tidak bisa menyebutkan, negara mana yang akan kami tuju. Karena, itu sama saja dengan memberitahukan lokasi di mana akan ada model change produk Toyota,” ujar Masahiro Nonami, Presiden Direktur, TMMIN, Senin (7/3/2016).
Nanomi menambahkan, dengan menjadikan sebagai basis produksi mesin, semakin menguatkan komitmen TMMIN dalam mengembangkan industri otomotif Indonesia. “Toyota juga akan terus melakukan investasi di sini. Dan pastinya juga secara konstan, memberikan kontribusi untuk Indonesia,” ujar Nanomi.
Selain memproduksi dua mesin berkapasitas 1.3 liter dan 1.5 liter, tapi informasi menyangkut produk ini masih penuh rahasia, karena menyangkut rencana peluncuran model baru Toyota.