JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penembakan pemilik rental mobil yang akan mengambil mobilnya karena dibawa kabur oleh penyewa membuka mata publik bahwa bisnis ini berisiko tinggi.
Sebelum kejadian tersebut, kasus yang juga menghebohkan pernah terjadi di Pati, Jawa Tengah, pemilik rental mobil meninggal karena dikeroyok massa saat akan membawa mobil miliknya.
Baca juga: Masyarakat Jateng Minta Opsen Pajak Kendaraan Disosialisasikan
Menanggapi kasus penggelapan mobil rental belakangan ini, pemerhati masalah transportasi, Budiyanto, mengayakan, perlu ada pembenahan manajemen rental mobil sebagai upaya mitigasi menekan risiko bisnis yang kemungkinan akan terjadi.
"Modus mobil rental digadaikan, digelapkan dan dipindah tangankan kepada orang yang tidak berhak sudah berlangsung cukup lama," kata Budiyanto dalam keterangan resmi, Senin, (6/1/2025).
Budiyanto menilai sebetulnya tidak sulit mendeteksi aksi penggelapan mobil rental, sebab selama ini modus yang dilakukan cenderung menggunakan cara konvensional .
"Tidak sulit untuk dideteksi dan langkah penerapan mitigasi oleh perusahaan rental untuk menekan resiko," ujarnya.
Baca juga: Arus Balik Tahun Baru 2025: 684.200 Kendaraan Kembali ke Jabotabek
"Pencatatan identitas penyewa dengan meninggalkan photo copy identitas dan pemasangan sarana pengamanan seperti JPS sebagai langkah maju dan cukup progresif. Kamera dashboard yang ada di mobil juga membantu bila terjadi tindak kejahatan," katanya.
Budiyanto mengatakan, dengan banyaknya kejadian kriminal dengan modus menggadai, menggelapkan, dan memindah tangankan ke pihak lain, maka perlu ada langkah- langkah yang lebih progresif.
Baca juga: Opsen Pajak Berlaku 5 Januari 2025, Harga LCGC di Jakarta Masih Stabil
Mantan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya itu mengatakan perusahaan rental perlu pembenahan manajemen yang selama ini sudah berjalan, antara lain: