Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Telat Ganti Oli Matik Bisa Berdampak Buruk pada Transmisi

Kompas.com - 20/06/2024, 12:42 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ganti oli menjadi perawatan rutin yang perlu dilakukan oleh pemilik mobil, terutama transmisi matik karena memiliki sistem yang lebih kompleks dibandingkan transmisi manual.

Seperti diketahui, oli matik berfungsi untuk menjadi pelumas, pendingin serta pembersih kotoran yang terbentuk saat mesin bekerja.

Maka dari itu, ketika telat ganti oli matik maka berbagai risiko akan muncul, bukan hanya mempengaruhi performa tapi juga menyebabkan kerusakan serius pada komponen transmisi.

Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service mengatakan, telat ganti oli matik bisa menyebabkan masalah pada transmisi.

Baca juga: Fenomena Kirim Motor Pakai Bus yang Terkesan Memaksakan

Carter Oli MatikDicky Aditya Wijaya Carter Oli Matik

“Betul, telat oli ganti oli matik bisa menyebabkan masalah pada komponen transmisi, biasanya kampas jadi selip,” kata Muchlis kepada Kompas.com, Kamis (20/6/2024).

Selain itu, Muchlis juga mengatakan, ada risiko lain yang bisa terjadi jika pemilik mobil matik telat ganti oli.

“Seal-seal piston biasanya juga bocor, efeknya saat pindah gigi terasa jedug dan delay,” kata Muchlis.

Hal serupa juga dikatakan oleh, Pemilik Aha Motor Yogyakarta Hardi Wibowo mengatakan, telat ganti oli transmisi matik akan membuat oli kotor, sehingga berdampak pada saluran yang ada di area body control valve (BCV).

Baca juga: Sepasang Kesalahan Saat Mengecas Mobil Listrik


BCV merupakan kendali aliran oli dalam transmisi matik untuk menentukan mobil maju, mundur, memilih percepatan yang sesuai. Sehingga, ketika aliran oli tidak sesuai arah maka akan menyebabkan masalah.

“Gejala yang timbul bisa berupa jeda atau ada bunyi jedug, sehingga ketika tuas matik sudah dipindahkan kendaraan tidak langsung jalan, ini menandakan ada hambatan pada saluran oli, akibatnya piston tidak menekan kopling secara maksimal,” kata Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com