Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Mobil Listrik Lebih Menguntungkan Indonesia ketimbang Hybrid

Kompas.com - 22/05/2024, 12:02 WIB
Agung Kurniawan

Editor

SEOUL, KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia tengah berwacana untuk memberikan tambahan insentif untuk mobil hybrid (hybrid electric vehicle/HEV). Belum diketahui seberapa besar pengurangan pajak mobil hybrid, tapi yang jelas insentif bisa membuat harga semakin terjangkau.

Menanggapi hal ini, Hyundai mengakui bahwa hal ini merupakan tantangan. Akan tetapi, berinvestasi pada mobil listrik menurutnya lebih berpotensi ketimbang mobil hybrid.

“Kami tidak bisa mengeluh apa pun dan kami melakukan pekerjaan kami, jadi kami harus yakin bahwa kendaraan listrik itu sangat-sangat cocok di pasar Indonesia,” ujar Sangwook Lee, Head of Marketing Hyundai Motor Asia Pacific Headquarters, di Goyang, Sabtu (18/5/2024).

“Misalnya saja Indonesia banyak mengalami surplus pasokan listrik, maka dengan semakin banyaknya kendaraan listrik maka akan semakin efisien penggunaan listrik di Indonesia,” kata dia.

Lee mengatakan, dalam hal pengembangan industri, memberikan insentif yang lebih besar pada mobil listrik daripada hybrid bakal membawa lebih banyak investasi baru ke Indonesia.

Baca juga: Airlangga Bertemu Bos Hyundai Bahas Pengembangan Industri EV

Hyundai Ioniq 5 N di Korea Selatan.KOMPAS.com/Agung Kurniawan Hyundai Ioniq 5 N di Korea Selatan.

“Karena mobil hybrid itu seperti ‘Lady Maid (pembantu rumah tangga)’, jadi tidak banyak yang bisa dipilih untuk berinvestasi lebih banyak dalam hal pengembangan teknologi atau vendor lokal, tetapi kendaraan listrik memiliki potensi besar bagi mereka,” ucap Lee.

Ia menambahkan, Hyundai merupakan penggerak elektrifikasi di Indonesia. Namun demikian, saat ini Hyundai mendapatkan kompetitor dari merek China, yang juga merupakan pilihan bagus bagi konsumen Indonesia.

“Jadi kami berharap kendaraan listrik bisa lebih besar. Itu lebih penting bagi kami, karena bersaing dengan merek Tiongkok hanyalah hal kecil, masalah internal kami tidak ada yang perlu dikeluhkan,” kata Lee.

“Namun, kami masih percaya bahwa EV masih jauh tertinggal dalam banyak hal, dalam banyak aspek di negara Indonesia,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com