Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Bertemu Bos Hyundai Bahas Pengembangan Industri EV

Kompas.com - 21/05/2024, 08:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menemui CEO Hyundai Motor Group Euisun Chung di Seoul, Korea Selatan, Senin (20/5/2024).

Dalam kunjungannya tersebut ia menyampaikan bahwa Indonesia tengah melakukan percepatan pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) lewat penyusunan peta jalan, pemberian insentif, hingga pengembangan ekosistem nasional.

Sehubungan dengan rencana itu, Airlangga mendorong Hyundai untuk berkontribusi lebih terhadap peningkatan kapasitas lokal sebagai upaya mendorong gerakan atas netralitas karbon dan pembangunan ekonomi.

Baca juga: Tidak Sampai 1 Jam, Begini Proses Uji KIR Kendaraan Niaga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menemui CEO Hyundai Motor Group Euisun Chung di Seoul, Korea Selatan, Senin (20/5/2024).dok.Kemenko Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menemui CEO Hyundai Motor Group Euisun Chung di Seoul, Korea Selatan, Senin (20/5/2024).

"Hyundai merupakan salah satu produsen mobil listrik yang mumpuni sehingga kami mendorong agar mereka memberikan peningkatan kapasitas bagi UMKM ataupun supplier lokal, atau engineer Indonesia untuk menguasai EV," katanya dalam siaran pers, Senin.

"Tidak hanya mobil, tapi mesin, serta turunannya seperti stasiun pengisian daya dan supaya Hyundai dapat lebih melibatkan pemasok lokal di daerah sekitar pabriknya,” lanjut Airlangga.

Namun pada pertemuan tersebut, agaknya tidak ada bahasan mengenai rencana pemerintah yang hendak meluncurkan insentif mobil hybrid dalam waktu dekat atau pembebasan tarif impor mobil listrik.

Airlangga dan Chung lebih membicarakan mobil hidrogen sebagai pengembangan alternatif sumber energi lain guna merespons atas peningkatan gas rumah kaca dunia.

Padahal dua isu tersebut menjadi sorotan produsen otomotif di Tanah Air, terkhusus bagi yang hendak berinvestasi dalam jangka panjang seperti Hyundai. Diketahui saat ini pabrikan sudah membangun fasilitas perakitan mobil mandiri dan sel baterai melalui LG Energy Solution.

Baca juga: Hyundai Pertanyakan Pemerintah Soal Inkonsistensi Mobil Listrik

Hyundai Ioniq 5 di booth Hyundai pada ajang IIMS 2024KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Hyundai Ioniq 5 di booth Hyundai pada ajang IIMS 2024

“Saya apresiasi upaya Hyundai yang secara aktif mengimplementasikan solusi jaringan HTWO (H2). Ini tidak hanya akan menguntungkan Indonesia, tetapi juga akan menguntungkan pasar ASEAN dalam jangka panjang," kata Airlangga.

"Karena hidrogen dapat berperan penting dalam mendorong gerakan netralitas karbon dan pembangunan ekonomi,” jelasnya.

Sebelumnya, dalam kesempatan terpisah, Head of Marketing Hyundai Motor Asia Pasific Headquarters, Sangwook Lee menyoroti inkonsistensi kebijakan pemerintah RI dalam mendorong industri mobil listrik.

Namun ia mengaku perusahaan akan tetap fokus pada pembentukan ekosistem EV sebagaimana komitmen awal yang sudah disekati antara Pemerintah Indonesia dengan Hyundai Motor Group.

“Kami tidak bisa komplain, sebenarnya ketika kami memutuskan berinvestasi di Indonesia, kami percaya Pemerintah Indonesia akan mendukung dan sejalan dengan ekosistem EV," ujar dia di Korea Selatan (18/5/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau