Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Masih Salah, Ini Cara Benar Pakai Sabuk Pengaman

Kompas.com - 14/05/2024, 09:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sabuk pengaman atau seatbelt merupakan salah satu komponen yang disematkan pabrikan mobil pada semua produknya guna menjamin keamanan saat bermobilitas.

Fitur terkait mampu mengamankan tubuh pengemudi dan penumpang dengan cara menahan tubuh agar tidak terbentur ke depan. Mengingat selama mobil bergerak, semua benda di dalamnya akan memiliki kecepatan yang sama terhadap bumi.

Sayangnya belum semua orang mengetahui cara memakai sabuk pengaman yang benar.

Baca juga: Bus Bekas AKAP dan AKDP yang Dipakai Lagi Sering Kecelakaan

Certified Safety Ride Driving Instructor Gerry Nasution menjelaskan, untuk memakai sabuk pengaman yang tepat sejatinya tidaklah rumit. Pengemudi atau penumpang hanya perlu memastikan sabuk terpasang dengan rapat, tidak dikendur-kendurkan.

"Lalu setelah dipasang, sabuk ditarik lagi. Dengan demikian, sabuk akan menempel dengan erat," ucapnya saat ditemui di Bandung, Jawa Barat belum lama ini.

"Tidak harus sampai sesak, paling tidak kita pastikan seatbelt menempel di badan. Jangan dikasih celah," lanjut Gerry.

Baca juga: Warung 25 Tahun Bangkrut Setelah Review Food Vlogger, Bang Madun: Gue Masih Punya Utang

Hal serupa juga berlaku pada sabuk yang melilit perut. Sebab penggunaannya tak kalah penting, yaitu mencegah tubuh bergoyang dan sabuk bagian dada menempel dengan sempurna.

"Kita kan biasa pakai (sabuk pengaman) dikendur-kendurkan. Pada saat itu maka sabuk akan mengunci ketika kita kasih celah (tidak menempel sempurna)," ucap dia.

"Ketika ada celah (sabuk yang melindungi perut), ketika terjadi guncangan tubuh akan tetap ikut bergoyang. Sehingga bisa mengakibatkan sabuk yang melintang di dada menggores leher. Malah jadi berbahaya," kata Gerry lagi.

Baca juga: Kecelakaan Bus di Subang, Uji Kir dan Sabuk Pengaman Jadi Sorotan

Alasan lain untuk menggunakan sabuk pengaman sempurna adalah menghindari tubuh khususnya kepala menghantam airbag ketika terjadi kecelakaan.

Jika pengemudi atau penumpang membentur airbag sebelum airbag mengembang secara penuh maka airbag justru akan mencederai.

"Airbag meletus itu ada jaraknya, tidak sampai bangku. Paling setengah bangku. Kalau kita tidak pakai seatbelt, dia maju setengah bangku kita maju juga setengah bangku, jadinya saling menghantam," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau