JAKARTA, KOMPAS.com - Francesco Bagnaia, memberikan pernyataan kontroversial mengenai motor MotoGP. Menurutnya motor tim satelit mesti dibatasi agar tidak bersaing dengan motor pabrikan.
Pernyataan tersebut keluar saat pebalap pabrikan Ducati tersebut bicara secara umum tentang bagaimana mengurangi jumlah insiden balapan ketika awal start alias lap-lap awal.
Baca juga: Smoot Motor Kasih Subsidi Khusus Selama Pembelian di PEVS 2023
Menurut Pecco Bagnaia banyaknya kecelakaan di awal lap saat ini karena makin banyak motor menyodok ke depan. Salah satu alasannya, karena motor-motor tim satelit makin kencang dan bisa bersaing dengan motor pabrikan.
“Pebalap di belakang Anda, yang tidak memiliki potensi, ingin melewati enam pebalap dalam satu lap. Dan itu tidak bekerja seperti ini. Karena kita semua ada di batas, mencari tujuan yang maksimal, ujar Bagnaia dilansir Crash, Jumat (19/5/2023).
“Dan jika saya mengerem pada batas, terutama di bagian pertama balapan, adalah salah untuk mencoba mengerem di luar batas ini," ujar Bagnaia.
“Jika Anda lihat, insidennya terutama terjadi di bagian pertama balapan, karena ada banyak agitasi. Kita harus memikirkan untuk mencoba memperbaiki situasi ini, karena tidak aman seperti ini," kata Pecco.
Pecco Bagnaia mengatakan, saat ini pebalap dari depan hingga belakang bisa menang. Hal ini berbeda dengan zaman dulu di mana para pebalap pabrikan menguasai jalannya balap dan juga podium.
Baca juga: Moeldoko Ajak Masyarakat untuk Konversi Mobil Klasik
“Satu hal yang saya pikirkan adalah, dari motor pertama hingga terakhir, semua orang bisa menang. Tidak ada lagi jarak 6 atau 7 persepuluh antara pabrik dan motor tim satelit," ungkap Pecco.
“Itu berguna, sejujurnya, karena 'Fantastic 4' (Valentino Rossi, Casey Stoner, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa) lahir karena mereka yang terkuat, tetapi mereka juga memiliki motor pabrikan," katanya.
“Sementara yang lain tertinggal jauh, karena mereka tidak memiliki potensi, tetapi mereka juga tidak memiliki level teknis yang sama," ujar Pecco.
Pebalap asal Italia tersebut mengatakan, saat ini pebalap rookie bisa lebih cepat beradaptasi dan menyodok ke depan. Hal yang hampir tidak mungkin dilakukan zaman dulu dengan motor yang sama.
Baca juga: Harga Seres E1 Bakal Lebih Murah dari Air ev?
“Sekarang levelnya ekstrem. Aerodinamika semua di tingkatnya. Setiap pebalap memiliki kesempatan menang. Misalnya, Augusto Fernandez berada di urutan keempat hari ini, dia adalah seorang juara dunia tetapi dia juga seorang rookie," katanya.
“Maksud saya, kecepatannya tidak secepat itu, selain Bezzecchi. Dan dia hanya melakukan kecepatan yang kita semua harapkan. Yang lain lambat dan itu membuat grup tetap bersama," ungkap Pecco.
“Jadi menurut saya, saya ingin jarak yang lebih besar antara pabrikan dan motor satelit. Atau setidaknya mencari solusi untuk menghindari insiden semacam ini,” ujar pebalap jebolan VR46 Academy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.