Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2023, 14:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, mengungkapkan niatnya untuk semakin mendorong minat masyarakat terkadap konversi kendaraan listrik. Tidak hanya untuk kendaraan modern, tapi juga yang klasik seperti mobil tua.

Hal itu dia sampaikan di sela-sela acara Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Selatan. Menurutnya, konversi motuba menjadi mobil listrik bisa dianggap sebagai konsep retro-future.

“Sangat menarik sekali jika mobil klasik loncat (dikonversi) jadi mobil listrik. Secara estetika desain tampilannya terlihat klasik, tapi mesin dan teknologi konversi di dalamnya futuristik, jadinya klasik futuristik,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (17/5/2023).

Moeldoko menambahkan, pihaknya kerap melakukan kunjungan rutin kepada bengkel-bengkel kendaraan listrik dan memantau langsung proses pengerjaan serta pengembangannya.

Baca juga: Hari ini Terakhir Ada Tiket Gratis Masuk PEVS 2023, Cek Syaratnya

Motuba Mercedes Benz W124 lansiran 1998 yang dikonversi menjadi mobil listrikKOMPAS.com/Claudia Larasvati Motuba Mercedes Benz W124 lansiran 1998 yang dikonversi menjadi mobil listrik

“Belum lama ini saya ke bali dan bertemu dengan salah satu pelaku usaha bengkel listrik. Dia juga sudah mulai melakukan konversi untuk mobil-mobil klasik, jadinya keren sekali,” ucap dia.

Perkembangan tren konversi kendaraan klasik tidak hanya berkembang di kalangan masyarakat. Banyak jajaran menteri dan pejabat negara yang saat ini sudah mulai menggunakan kendaraan klasik hasil konversi.

Danto Restyawan, Direktur Sarana Transportasi Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan, vespa klasik yang dikonversi menjadi motor listrik sudah banyak dimiliki beberapa menteri.

“Pak Moeldoko, Pak Airlangga, dan beberapa petinggi lainnya sudah memiliki motor klasik hasil konversi. Karena memang tampilannya unik dan teknologinya bari, lebih hijau,” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com