BOGOR, KOMPAS.com - Mobil wajib dalam kondisi prima sebelum digunakan untuk perjalanan mudik ke kampung halaman. Salah satunya, pastikan sistem pendingin dalam kondisi baik agar terhindar dari bahaya overheat.
Salah satu tanda sistem pendingin mesin mobil bermasalah adalah air radiator yang sering berkurang. Jika dalam perjalanan mudik air radiator sampai kurang, maka mesin pasti akan mengalami panas berlebih.
Untuk mempermudah perbaikannya, perlu diketahui apa saja sih yang mungkin menjadi penyebab air radiator cepat habis.
Baca juga: Air Radiator di Reservoir Berkurang, Normalkah?
Foreman Nissan Bogor Fandi Ahmad mengatakan air radiator yang cepat berkurang menandakan ada yang tidak beres di sistem pendingin mesin, ini tidak boleh dibiarkan karena dapat membahayakan mesin.
“Kurangnya air radiator bisa diamati dari tangki reservoir, jika setelah mobil digunakan air di tangki cadangan tersebut menyusut cukup banyak, ini bisa menjadi indikasi ada masalah pada sistem pendingin mesin,” ucap Fandi kepada Kompas.com, Senin (10/4/2023).
Dia mengatakan kemungkinan telah terjadi kebocoran air radiator baik dalam jumlah kecil atau besar. Walau pun kecil, kebocoran air radiator tidak bisa dianggap remeh.
Baca juga: Begini Cara Melakukan Flushing Air Radiator Mobil
“Kebocoran bisa berupa rembesan atau aliran di bagian tertentu dalam saluran air radiator, bisa di area radiator, selang-selangnya, bahkan di dalam mesin yaitu di paking kepala silinder mesin,” ucap Fandi.
Jenis air radiator yang digunakan juga mempengaruhi apakah akan cepat habis atau tidak karena hanya coolant yang memiliki karakter spesial untuk mendinginkan mesin.
“Air radiator pada mobil masyarakat bisa beragam, ada yang menggunakan air keran, air minum kemasan, air demineral, dan menggunakan coolant, salah satu kemungkinan yang bisa menyebabkan air cepat habis karena tidak menggunakan coolant,” ucap Fandi.
Baca juga: Periksa Radiator Coolant Mobil buat Persiapan Mudik
Menurut Fandi, coolant memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada air biasa karena kandungannya.
“Katakanlah air biasa akan mendidih pada suhu 100 derajat Celcius, tapi coolant memiliki titik didih lebih tinggi, maka dari itu penggunaan air biasa untuk pendingin mesin bisa membuatnya cepat habis,” ucap Fandi.
Radiator pampat juga bisa membuat air radiator cepat habis, menurut Fandi, karena aliran air yang tidak lancar ini akan memaksa sebagian air lebih cepat panas dan akhirnya menguap.
Baca juga: Keunggulan Coolant daripada Air Biasa untuk Pendingin Mesin
“Seharusnya air yang panas mengalir ke radiator untuk didinginkan, tapi kalau alirannya tidak lancar maka air lebih mudah mendidih karena terhambat untuk didinginkan, hal serupa juga bisa diakibatkan oleh kipas radiator yang sudah lemah,” ucap Fandi.
Jadi, ada beberapa faktor yang dapat membuat air radiator cepat habis. Setelah mengetahui apa saja kemungkinannya, diharapkan perbaikan sistem air pendingin radiator menjadi lebih mudah teratasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.