BOGOR, KOMPAS.com - Setiap orang yang akan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman berharap lancar dan selamat sampai tujuan. Termasuk yang berencana menggunakan mobil pribadi. Seiring dengan harapan tersebut, pengguna mobil sepatutnya juga mengupayakan dengan melakukan persiapan dengan baik.
Pengguna mobil perlu memperhitungkan beberapa risiko yang bisa terjadi, bila mobil tidak dipersiapkan dengan optimal. Seperti penggunaan radiator coolant untuk mendinginkan mesin, yang sebenarnya pakai air biasa juga bisa.
Foreman Nissan Bogor Fandi Ahmad mengatakan pendingin mesin standarnya menggunakan radiator coolant, tapi tidak sedikit masyarakat yang beralih menggunakan air biasa atau air demineral sebagai air radiator.
Baca juga: Tanda Cairan Coolant Mobil Harus Segera Ganti
“Coolant menjadi cairan yang direkomendasikan oleh diler karena kemampuan cairan ini sangat mendukung dalam menjaga suhu mesin, berbeda dengan air demineral atau air mineral yang juga bisa digunakan sebagai air radiator,” ucap Fandi kepada Kompas.com, Minggu (9/4/2023).
Dia mengatakan perjalanan mudik memungkinkan mobil akan mengalami pengoperasian yang lebih panjang dari biasanya, sehingga kemampuan air radiator benar-benar diuji.
“Mesin yang menggunakan coolant sebagai pendingin, akan terjamin titik didihnya lebih tinggi ketika mesin bekerja keras, sedangkan air biasa kemungkinan besar akan mengalami penguapan ketika suhu mesin mencapai 100 derajat celcius,” ucap Fandi.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Radiator Motuba Tidak Boleh Diisi Coolant?
Sehingga, menurut Fandi risikonya mesin lebih mudah mengalami overheat atau panas berlebih akibat penguapan air radiator.
“Jika dibiarkan, air sampai berkurang maka dampaknya bisa sangat merugikan, maka dari itu sebaiknya memang menggunakan coolant untuk cairan pendingin mesin,” ucap Fandi.
Jangka panjangnya, Fandi mengatakan radiator yang menggunakan air biasa atau air mineral akan lebih mudah mengalami korosi sehingga kualitas air radiator lebih mudah menguning dan keruh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.