YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Reservoir atau tangki penampungan air radiator adalah tempat yang aman untuk memeriksa serta menambah coolant bagi pengguna mobil. Tangki tersebut tidak bertekanan tinggi sebagaimana air yang ada di dalam radiator ketika panas.
Faktanya, air di reservoir bisa naik dan turun sehingga mungkin saja sewaktu diperiksa level air berkurang, meski tidak ada yang membuangnya. Mungkin saja bisa penuh meski tidak ada yang menambahkan air radiator ke reservoir.
Lantas, jika diperiksa air radiatornya kurang, apakah fenomena tersebut normal?
Baca juga: Apa Dampak Cairan Coolant Tidak Pas pada Mesin Mobil?
Foreman Aha Motor Aji Dwi Nugroho mengatakan normal atau tidaknya level air radiator di reservoir tidak bisa ditentukan dengan melihat secara sekilas, namun perlu dilakukan pengamatan sederhana.
“Air radiator di tangki reservoir kurang bisa dikatakan normal bila kurangnya tidak melebihi batas minimal, dalam waktu penggunaan mobil cukup jauh atau beberapa minggu, namun bila berkurangnya cepat, itu tidak normal,” ucap Aji kepada Kompas.com, Sabtu (18/2/2023).
Dia mengatakan misal mobil digunakan untuk menempuh jarak 5 km terus diperiksa ada pengurangan air radiator, maka itu tidak normal.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Radiator Motuba Tidak Boleh Diisi Coolant?
“Karena ketika air radiator kurangnya cepat, itu kemungkinan terjadi kebocoran, baik di bagian luar atau dalam mesin, bisa juga karena terjadi penguapan air radiator yang berlebihan,” ucap Aji.
Sementara itu, Aji mengatakan normalnya air radiator tidak berkurang terlalu cepat, dalam artian terjadi penguapan dalam batas wajar.
“Bila air radiator kurang dalam batas normal, baru, boleh menambahkan coolant di tangki reservoir untuk langkah perawatan, namun jika berkurangnya tidak wajar jangan diabaikan, perlu diperiksakan ke bengkel yang kompeten,” ucap Aji.
Baca juga: Lebih Baik Mengisi Radiator dengan Coolant atau Air Biasa?
Dia mengatakan bila air radiator berkurang tidak wajar seperti yang disebutkan di atas, maka pemilik mobil perlu curiga bahwa telah terjadi masalah pada sistem pendinginan mesin.
“Banyak kasus pemilik mobil tidak menyadari bahwa air radiator habis, akhirnya pendinginan tidak maksimal yang bisa menyebabkan panas berlebih di mesin, jika sudah seperti itu ragam kerusakan komponen bisa terjadi,” ucap Aji.
Jadi, berkurangnya air radiator di reservoir dikatakan normal bila kurangnya tidak melebihi batas minimal, dan dalam waktu lama. Sementara bila kurangnya terlalu cepat, bisa berpotensi air radiator habis, dan itu perlu dicurigai bahwa ada masalah pada sistem pendinginan mesin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.