JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia akhir-akhir ini memang sedang digencarkan. Tujuannya adalah net zero emission untuk Indonesia di 2060.
Tapi, bukan cuma kendaraan listrik yang harus dijual, tapi juga infrastrukturnya, yakni stasiun pengecasan atau SPKLU harus disiapkan. Saat ini, PT PLN (Persero) sudah menyiapkan infrastruktus SPKLU juga Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero) mengatakan, saat ini sudah ada 6.700 SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia. Tapi jumlah tersebut dirasa masih kurang cukup.
Baca juga: Gandeng Himbara, PLN Jamin Permudah Kepemilikan Motor Listrik
"(Akan ada) 16.000 SPKLU tambahan, sehingga nanti pengguna motor bisa kemana-mana dan menemukan SPKLU untuk mengecas," ucap Darmawan di Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Bukan cuma jumlahnya saja yang akan ditambah, PLN juga merencanakan skema franchise (waralaba) agar bisa lebih cepat dan strategis perkembangannya. Jadi bisa ditemui di lokasi yang sekiranya strategis, memudahkan pemilik kendaraan listrik.
"Kami tidak punya lapangan parkir yang strategis, yang punya kan hotel, mal, kantor, bank, coffee shop, dan lain-lain. Kami merancang skema franchising sehingga bisa bekerja sama dengan pihak ketiga, terutama yang punya lahan di tempat strategis," kata dia.
Baca juga: Tim RNF Aprilia Tetap Minta Marquez Dihukum Lebih Berat
Selain itu, PLN juga terbuka untuk semua pabrikan yang mau menyimpan SPBKLU di kantornya. Jadi ada sekitar 1.000 kantor PLN yang ada di Indonesia bisa dimanfaatkan jadi stasiun penukaran baterai.
"Kami membuka kerja sama bagi pabrikan motor untuk menempatkan SPBKLU di kantor kami dan juga dengan sambungannya, kami mendukung all out, daya listrik, dan sebagainya," ucap Darmawan.
Harapannya, semakin banyak SPKLU dan SPBKLU bisa tercipta gaya hidup baru untuk para pemilik kendaraan listrik. Mereka dengan mudah mengisi daya di mana saja atau bisa melaju lebih jauh dengan mampir ke SPBKLU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.