SEMARANG, KOMPAS.com - Kampas kopling pada sepeda motor yang menipis bisa memengaruhi performa mesin, mulai tarikan yang terasa delay sampai seperti kehilangan kompresi.
Biasanya pabrikan atau diler menganjurkan pergantian kampas kopling tiap tiga tahun, tetapi hal tersebut tentu tergantung dari pemakaian. Sebab, tak jarang ditemukan hanya bertahan selama satu tahun.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang Nurhadi Muslim mengatakan, gaya berkendara yang salah membuat kampas kopling bisa ganti lebih cepat.
Baca juga: Selain Ditilang, Ini Ruginya Aplikasi Knalpot Racing pada Motor
Hal ini bisa diketahui dari tenaga mesin yang jauh berkurang dari biasanya. Perubahannya bisa dirasakan di tanjakan curam.
"Motor jadi sering kehilangan tenaga bila melewati tanjakan, gigi susah dioper, dan khusus motor kopling jarak minimnya jadi tinggi. Biasanya, kampas kopling normal akan habis di kisaran jarak tempuh 40.000 km," katanya kepada Kompas.com, Jumat (5/8/2022).
Awalnya, tarikan mesin motor jadi lemot dan bensin jadi boros. Nurhadi mengatakan, paling parah motor bebek atau sport mengalami slip kopling.
Selain kondisi kampas, oli mesin juga perlu dicek apakah sesuai standar atau justru tingkat terlalu kental.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Ganti Ban dan Pelek Besar Bikin Bensin Motor Boros?
"Slip kopling bisa terjadi kalau kampas sudah tipis, tetapi oli mesin pada tipe motor kopling basah harus pas tidak terlalu kental," ujar Nurhadi.
Untuk itu, Nurhadi menyarankan, kampas kopling yang habis segera diganti agar tidak merembet ke rumah kopling atau komponen lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.