Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Syarat Bengkel Umum Bisa Konversi Motor Bensin ke Listrik

Kompas.com - 05/08/2022, 10:12 WIB
Serafina Ophelia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konversi motor bensin ke motor listrik menjadi salah satu cara untuk mempercepat elektrifikasi di Indonesia. Ini bisa jadi pertimbangan untuk pengendara motor yang belum mau membeli motor listrik.

Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.

Namun perlu diingat, tidak semua bengkel bisa melakukan konversi ini. Karena, hanya yang telah mendapat persetujuan bisa melakukan konversi.

Baca juga: Konversi Motor Listrik Ditarget Capai 1 Juta Unit pada 2025

Pasalnya, konversi motor bensin ke motor listrik berisiko tinggi. Dibutuhkan peralatan yang lengkap dan aman karena komponennya berurusan langsung dengan aliran listrik.

Untuk menekan risiko dan hal-hal yang tidak diinginkan, ada peraturan dan syarat khusus untuk bengkel yang dibuat oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Konversi vespa klasik menjadi vespa listrik hasil modifikasi Elders Garage dipamerkan di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JIExpo Kemayoran, Kamis (28/7/2022). Butuh waktu 3 jam untuk melakukan modifikasi ini.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Konversi vespa klasik menjadi vespa listrik hasil modifikasi Elders Garage dipamerkan di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JIExpo Kemayoran, Kamis (28/7/2022). Butuh waktu 3 jam untuk melakukan modifikasi ini.

Baca juga: Toyota Innova Hybrid Siap Meluncur, Tanpa Varian Diesel

Berikut ini adalah syarat bengkel umum bisa menjadi bengkel konversi motor listrik:

1. Memiliki teknisi dengan kompetensi pada kendaraan bermotor, paling sedikit;

a. 1 (satu) orang teknisi perawatan, dan
b. 1 (satu) orang teknisi instalatur

2. Memiliki peralatan khusus untuk pemasangan peralatan instalasi sistem penggerak motor listrik untuk kendaraan bermotor

3. Memiliki peralatan tangan dan peralatan bertenaga

4. Memiliki peralatan uji perlindungan sentuh listrik

5. Memiliki peralatan uji hambatan isolasi

6. Memiliki mesin pabrikasi komponen pendukung instalasi

7. Memiliki fasilitas keamanan dan keselamatan kerja

Bengkel tersebut kemudian memiliki tanggung jawab atas motor konversinya serta mengurus surat-surat terhadap kendaraan konversi, memberikan Surat Uji Tipe (SUT) dan uji fisik.

Bagian yang diuji fisik adalah rem, lampu utama, tingkat suara klakson, berat kendaraan, akurasi alat penunjukkecepataan, konstruksi, serta keselamatan fungsional.

Setelah itu, barulah pihak Dirjen Perhubungan mengeluarkan bukti lulus uji untuk bengkel tersebut, sehingga pemilik bisa mengurus dokumen legalitas kendaraan bermotor, berupa STNK dan BPKB ke pihak kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau