JAKARTA, KOMPAS.com - Air Conditioner (AC) menjadi kebutuhan pokok pada setiap mobil karena manfaatnya yang banyak. Sehingga, performa AC menjadi hal utama yang biasa diperhatikan oleh pengendara selain mesin dan kaki-kaki.
Seperti yang diketahui, freon menjadi zat pendingin pada sistem AC. Sehingga, zat tersebut menjadi elemen utama yang perlu selalu diperhatikan volumenya.
Pengisian freon harus sesuai dengan kebutuhan setiap kendaraan, karena biasanya beda satu mobil dengan lainnya.
Baca juga: Apakah Freon AC Mobil Perlu Diganti secara Berkala?
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, pengisian freon harus pas, tidak kurang dan tidak berlebihan karena itu menentukan performa AC itu sendiri.
“Pengisian freon terlalu banyak bukan malah membuat AC semakin baik performanya, tapi justru menurun karena terjadi tekanan AC yang berlebihan,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Selasa (2/8/2022)
Dia mengatakan evaporator bisa menjadi beku ringan atau magnetic clutchnya putus nyambung terlalu cepat. Hal ini tentu malah merugikan bagi sistem AC karena komponen bekerja terlalu berat akibat tekanan freon yang berlebih.
Baca juga: AC Mobil Tak Lagi Sejuk, Jangan Cuma Fokus Tambah Freon
“Jika sensor di evaporatornya masih bagus, maka akan memberikan efek putus nyambung magnetic clutch lebih cepat, karena sensor tersebut membaca suhu di evaporator sudah dingin,” ucap Ibrohim.
Dia mengatakan jika freon terlalu penuh sebaiknya dikurangi dengan meminta bantuan ke bengkel yang kompeten di bidangnya. Sebab, mengurangi freon pun tidak bisa asal, tekanan AC harus dibaca sehingga didapatkan volume freon yang pas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.