Toyota Hyryder Resmi Meluncur, Kapan Hadir di Indonesia?

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota di India baru-baru ini meluncurkan SUV baru dengan nama Urban Cruiser Hyryder.

Mobil ini merupakan hasil kolaborasi Toyota dengan Maruti Suzuki yang menawarkan dua pilihan mesin, yakni mild hybrid dan full hybrid.

Jika dilihat secara desain, tampilan SUV Toyota ini memang mengusung ciri khas bergaya Suzuki. Namun, tetap ada sentuhan dari desain Toyota melalui visual yang gagah pada tampilan depannya.

Baca juga: Meluncur di India, Toyota Hyryder Tawarkan Mesin Full dan Mild Hybrid

Hal ini terlihat dari tampilan bumper depan yang punya kesan agresif, bahkan ada ornamen krom yang memisahkan lampu DRL.

Toyota Urban Cruiser Hyryder tersedia dalam dua pilihan mesin, yakni 1.500 cc K-series dari Suzuki yang dikombinasikan dengan sistem mild hybrid.

Mesin tersebut menghasilkan tenaga 101 Ttk dan torsi 135 Nm, ada transmisi manual 5 percepatan atau otomatis enam percepatan.

Sedangkan untuk satu lagi menggunakan milik Toyota, yakni mesin yang disematkan pada Yaris di Eropa dengan kubikasi 1.500 cc hybrid yang mampu menghasilkan tenaga 114 tk dan torsi 141 Nm.

CARSCOOPS.COM SUV baru Toyoya Urban Cruiser Hyryder

Melihat peminat SUV di Tanah Air cukup banyak, rasanya menarik jika mobil dengan fitur modern serta pilihan mesin ramah lingkungan ini dapat mengaspal di Indonesia.

Lantas, apakah SUV terbaru ini juga akan dipasarkan Toyota Astra Motor (TAM) Indonesia?

Marketing Director PT TAM Anton Jimmi Suwandy, masih enggan untuk memberikan komentar lebih lanjut tentang produk yang baru saja meluncur di India itu.

Baca juga: Karoseri Tentrem Rilis Dua Bus Baru PT RAPI, Tronton dan Single Glass

"Soal produk baru saya tidak bisa komentar, tapi yang saya bisa katakan adalah strategi setiap negara itu berbeda-beda,“ ucap Anton, saat ditemui Kompas.com, belum lama ini.

Anton melanjutkan, Toyota di India lebih banyak mengembangkan produk baru hasil kerjasama dengan Suzuki. Namun, kerjasama seperti itu tidak terjadi di Indonesia.

"Jadi belum tentu produk yang ada di Indonesia sama dengan di India atau sebaliknya. Kadang-kadang bisa sama, bisa juga tidak. Strateginya memang agak sedikit berbeda," kata Anton.