JAKARTA, KOMPAS.com - Hyundai Ioniq 5 hadir dengan konsep desain yang berbeda dari mobil-mobil listrik yang ada di Indonesia.
Kenyamanan dan ruang gerak dalam kabin juga maksimal. Meskipun dari sisi suspensi bagi penumpang baris kedua cenderung keras.
Terkait performa, Ioniq 5 dibekali dengan motor listrik Permanent Magnet Synchronous Motor Rear Wheel Drive (RWD).
Dengan motor listrik tunggal di belakang, Ioniq 5 mampu menghasilkan tenaga hingga 168 tk untuk tipe Standard Range dan 215 tk untuk Long Range.
Baca juga: Ada Ertiga Hybrid, Cek Daftar Harga MPV Murah pada Juli 2022
Sedangkan torsinya, mencapai 350 Nm baik Standard Range maupun Long Range. Tipe ini juga sanggup berakselerasi dari 0-100 kpj dalam waktu 8,5 detik untuk Standard Range dan 7,4 detik untuk Long Range.
Dengan tenaga yang diteruskan langsung ke roda, kemampuan akselerasinya diakui memang luar biasa. Apalagi, ketika mode Sport diaktifkan.
Pedal gas terasa jauh lebih responsif dan tarikannya juga lebih ringan. Pengendara tak perlua menekan terlalu dalam, tenaga sudah terolah cukup baik.
Sementara untuk jarak tempuh, baterai berukuran 58 kWh yang dibenamkan pada Ioniq 5 bisa berjalan sejauh 384 km. Untuk tipe Long Range, baterai yang digunakan berkapasitas 72,6 kWH.
Dengan baterai tersebut, Ioniq 5 diklaim dapat melaju hingga 451 km untuk varian Signature dan 481 km untuk varian Prime.
Baca juga: Sejarah Baru Mobil Listrik Ioniq 5 Pimpin Pasar Medium SUV Mei 2022
Saat sesi pengetesan, redaksi Kompas.com dengan postur tubuh 157 cm dan berat 60 kg, membawa Ioniq 5 melewati beragam jalan.
Untuk diketahui, pengujian menggunakan gaya berkendara yang normal layaknya berkendara harian. Bukan menggunakan teknik eco driving.
Pada panel instrumen, rata-rata pemakaian daya tercatat 15,6 kWh per 100 km atau 6,4 km per kWh.
Dengan kata lain, Ioniq 4 hanya membutuhkan 1 kWh untuk menempuh jarak kurang lebih sejauh 6,4 km. Sedangkan biaya fast charging di SPKLU Pertamina adalah Rp 2.466 per kWh.
Jadi, dengan modal Rp 2.466, Ioniq 5 sudah dapat melaju hingga 6,4 km. Dibandingkan dengan mobil bermesin konvensional tentunya sangat signifikan sekali perbedaannya.
Mobil bermesin pembakaran internal dengan kapasitas mesin 1.500 cc ke bawah, pada umumnya memiliki konsumsi bahan bakar 12 km per liter.
Jika harga Pertamax Rp 12.500 per liter, maka untuk menempuh jarak 6,4 km, mobil dengan mesin bensin membutuhkan biaya Rp 6.666.
Jadi, untuk penggunaan harian, mobil listrik Hyundai Ioniq 5 bisa lebih dari dua kali lipat lebih hemat dari mobil bensin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.