Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kebiasaan Sepele yang Bikin Motor Cepat Rusak

Kompas.com - 14/06/2022, 18:12 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Aditya Maulana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com –Sepeda motor masih menjadi pilihan kendaraan bagi masyarakat Indonesia. Tentunya karena praktis dan bisa mengakomodir aktivitas sehari-hari.

Namun, tidak sedikit pengendara motor yang kerap melakukan kebiasaan yang membawa dampak buruk bagi motor. Meski sepele, apabila dilakukan terus-menerus akan membuat motor cepat rusak.

Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere, Ribut Wahyudi mengatakan ada sejumlah kebiasaan buruk pemotor yang bisa membuat kendaraannya cepat rusak.

Baca juga: Uji Performa dan Konsumsi BBM All New Subaru Forester di Aspal dan Tanah

1. Telat ganti oli

Melakukan servis berkala termasuk ganti oli yang sudah menurun kualitasnya, sudah menjadi kewajiban para pemilik kendaraan. Sesuai anjuran pabrikan, ganti oli dilakukan setiap kelipatan 3.000 km atau 4.000 km.

“Bila telat atau bahkan abai, bagian dalam mesin bisa cepat overheat, kinerja mesin menjadi tidak optimal, dan bisa berpengaruh juga kepada konsumsi bahan bakar, karena gesekan antar komponen semakin besar,” ujar Ribut kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

2. Mematikan mesin motor saat kondisi putaran mesin tinggi

Hal ini secara tidak sadar sering dilakukan pemilik motor, yaitu mematikan mesin ketika sepeda motor dalam kondisi putaran mesin tinggi. Mematikan langsung membuat mesin tak mendapat suplai oli yang maksimal.

“Saat mesin dimatikan secara mendadak, pergerakan kruk as juga akan berhenti dan sangat riskan untuk proses suplai oli. Biasanya pakai side stand atau saklar cut engine off,” kata Ribut.

Servis motor YamahaFoto: Yamaha Servis motor Yamaha

3. Menggunakan bensin eceran

“Pengemudi tidak pernah tahu kandungan apa yang terdapat pada bensin tersebut, apakah dicampur atau tidak. Terparahanya, mesin motor bisa rusak dan menimbulkan korosi,” kata Ribut.

Baca juga: Jangan Asal, Ini Efek Oli Mesin Diesel Digunakan pada Mobil Bensin

4. Menggunakan sparepart palsu

Salah satu alasan pemilik kendaraan menggunakan komponen palsu atau KW adalah karena perbandingan harga yang cukup besar. Selain durabilitasnya tidak sebagus produk original, sparepart palsu ternyata bisa berdampak negatif pada sepeda motor.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau