JAKARTA, KOMPAS.com - Hyundai secara resmi akan menghentikan produksi mobil listrik Ioniq di salah satu pabrik utamanya di Ulsan, Korea selatan (Korsel) mulai bulan depan, Juli 2022.
Keputusan yang bersifat global tersebut merupakan sesuatu yang sudah lama direncanakan dengan alasan memenuhi permintaan konsumen yang mulai berubah.
Sehingga, salah satu model pelopor atas kendaraan yang rendah emisi ini akan didistribusikan ke seluruh negara tujuan untuk terakhir kalinya dalam beberapa waktu ke depan, termasuk ke Indonesia.
Baca juga: Belum Lama Dijual di Indonesia, Hyundai Setop Produksi Ioniq Juli 2022
Mengingat, Ioniq EV yang dipasarkan di Tanah Air merupakan hasil impor secara langsung dari Korsel, begitu pula dengan Kona EV. Khusus Ioniq 5 sebagai sub-brand Ioniq, merupakan produk CKD Indonesia.
Hingga artikel ini terbit pihak Hyundai Indonesia memang belum berikan tanggapannya. Lantas, bagaimana sepak terjang Ioniq EV setelah tiga tahun berada di Tanah Air?
Dikutip dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Pengirimian Ioniq secara utuh atau Completely Built Up (CBU) dari Korsel pada tahun pertamanya, yakni 2020, sebanyak sebanyak 64 unit.
Sementara penyerapannya di pasar yang tergambar lewat data penjualan dari pabrik ke diler (wholesales), mencapai 81 unit. Cukup banyak karena kala itu pasar masih bergejolak imbas pandemi Covid-19.
Baca juga: Soal Mobil Listrik, Daihatsu Ikut Toyota
Setahun berikutnya, impor Ioniq EV naik menjadi 233 unit dengan serapan ke pasar sebanyak 228 unit. Peningkatan terkait seiring banyaknya suatu kerja sama atas percepatan era elektrifikasi dan mulai normalnya pasar.
Sayangnya capaian tersebut merupakan hasil tertinggi Ioniq EV selama berada di Indonesia. Memasuki tahun 2022, penjualannya terus merosot seiring dengan peluncuran Ioniq 5.
Bahkan beberapa tenaga penjual Hyundai saat pameran IIMS 2022 lalu menyatakan bahwa mobil tersebut sudah tidak lagi dipasarkan. Sudah digantikan Ioniq 5 sebagai mobil listrik terbaru buatan Indonesia.
Berdasarkan data yang sama, sepanjang Januari-April 2022 total impor Ioniq EV ialah 45 unit. Terhitung, proses pengirimannya sempat nihil dua bulan yakni di Februari dan April.
Baca juga: Mobil Pribadi Dilarang Pakai Strobo, Ini Ancaman Sanksinya
Adapun dalam data penjualannya, tercatat hanya 26 unit dengan rincian 17 unit di Januari, 1 unit pada Februari, 6 unit untuk periode Maret, dan 2 unit di April.
Lebih jauh, berikut data impor Hyundai Ioniq EV:
- Januari - Desember 2020: 64 unit
- Januari - Desember 2021: 233 unit
- Januari - April 2022: 45 unit
Berikut data wholesales Hyundai Ioniq EV:
- Januari- Desember 2020: 81 unit
- Januari - Desember 2021: 234 unit
- Januari - April 2022: 26 unit