Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Mobil Diesel Jangan Langsung Matikan Mesin Setelah Selesai Mengemudi

Kompas.com - 08/02/2022, 11:12 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi pemilik mobil diesel tentu pernah mendengar bahwa mesin peminum solar ini tidak boleh langsung dimatikan sehabis jalan.

Beberapa mobil dengan mesin diesel dilengkapi dengan timer untuk mematikan mesin otomatis setelah kunci dicabut, sehingga mesin tidak langsung mati pada saat itu juga.

Baca juga: Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengemudi Mobil Matik di Jalan Menanjak

Pada dasarnya mobil diesel membutuhkan waktu untuk kembali ke posisi idle setelah digunakan. Pada mesin diesel ada beberapa komponen yang rentan kalau terjadi perubahan temperatur yang derastis.

Dealer Technical Support Dept. Head PT. Toyota Astra Motor Didi Ahadi mengatakan, mobil diesel tidak boleh langsung dimatikan pada saat berhenti memang ada benarnya. Terutama pada mobil diesel yang menggunakan turbo.

Ilustrasi turbocharger mesin diesel.(morindiesel.com) Ilustrasi turbocharger mesin diesel.

"Jadi jika mobil habis digunakan dalam kecepatan tinggi dan diatas dua jam, itu jangan langsung dimatikan karena untuk perawatan ke turbonya, pelumasan ke turbonya," kata Didi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Namun untuk mobil dengan mesin diesel yang belum menggunakan turbo, mematikan mesin secara langsung setelah berhenti tidak terlalu bermasalah. Namun tetap disarankan untuk menunggu sebentar.

Baca juga: Jangan Langsung Pindahkan Transmisi dari D ke P di Mobil Matik

"Sebenarnya kalau mesin diesel yang biasa yang ngga pakai turbo ngga terlalu bermasalah," ucap Didi.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Jakarta Selatan Suparna. Dia mengatakan, sebaiknya jangan lagsung mematikan mesin diesel ketika sampai di lokasi, tunggu sebentar sekitar 20 – 30 detik agar sirkulasi pelumas, pendingin, dan yang lainnya kembali ke kondisi normal lagi.

Cara kerja mesin turbocharger (turbo)(Gambar ID) Cara kerja mesin turbocharger (turbo)

“Apalagi mesin diesel yang mengadopsi turbo, kalau langsung mematikan mesin dikhawatirkan akan terjadi keausan, sehingga performa mesin menjadi tidak maksimal lagi nantinya,” kata Suparna.

Pada dasarnya, turbo bekerja pada putaran yang lebih tinggi dari mesin. Kalau mesin diesel putaran maksimalnya 5.000 rpm, maka turbo berkisar 60.000 rpm bahkan sampai 100.000 rpm.

Ketika putaran tinggi tersebut, turbo memerlukan pelumasan yang lebih baik dibandingkan saat langsam.

Baca juga: Ganti Warna Pelat Nomor Kendaraan Dipastikan Gratis

Jika mesin tiba-tiba atau mesin langsung dimatikan, bantalan atau bearing turbo tidak akan memperoleh pelumasan. Pada saat mesin mati, pompa oli juga akan ikun istirahat. Hal ini berarti turbo tidak lagi mendapatkan pasokan oli.

Kalau hal tersebut sering dilakukan, bagian yang rusak pertama adalah turbocharger. Komponen ini merupakan salah satu komponen yang memiliki harga yang tidak murah, belum lagi ditambah biaya pemasangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com