JAKARTA, KOMPAS.com – Jalanan merupakan area umum yang dipenuhi berbagai macam pengemudi. Ada pengemudi yang maunya cepat sehingga menyalip banyak kendaraan, tapi tidak sedikit juga yang santai bahkan menghalangi jalan.
Ketika ingin menyalip kendaraan lain, pengemudi harus tahu kalau aksi tersebut sebenarnya sangat berbahaya. Jika salah perhitungan, kecelakaan seperti tabrakan adu kambing sangat mungkin terjadi.
Lalu bagaimana untuk tahu kapan harus menyalip dan aman untuk dilakukan?
Baca juga: Mau Belajar Mengemudi, Lebih Baik Pakai Mobil Manual atau Matik?
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, menyalip adalah kegiatan yang membahayakan.
Faktornya ada tiga, yakni pandangan ke depan, kecepatan, dan mengambil lajur berlawanan.
“Pertama, bidang pandang kita terhalang oleh kendaraan di depan. Kedua, kecepatan kita lebih tinggi dari kendaraan yang mau disalip. Ketiga, kalau di jalan dua jalur, kita akan menggunakan jalur lawan,” ucap Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.
Jusri menjelaskan, saat mau menyalip, pahami dahulu rumus PDA, yakni Penting, Dibenarkan, dan Aman. Tiga hal ini harus benar-benar dipahami sebelum mau menyalip kendaraan lain.
Baca juga: Jangan Langsung Pindahkan Transmisi dari D ke P di Mobil Matik
“Pertama penting atau perlu untuk menyalip. Kalau tidak perlu, ya jangan menyalip, sudah jelas sangat berbahaya kalau ingin mendahului ini,” kata Jusri.
Kedua, dibenarkan atau tidak tempat menyalipnya. Perhatikan marka jalan, lokasi bukan di belokan, jalan menanjak atau menurun.
Ketiga, biasakan mengecek, kalaupun penting dan lokasinya dibenarkan, pastikan situasinya aman.
“Kebiasaan ini harus dimiliki oleh pengemudi. Alasannya karena mendahului kendaraan lain sangat berbahaya,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.