Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di AS Hybrid Lebih Berisiko Terbakar ketimbang Mobil Listrik

Kompas.com - 18/01/2022, 09:22 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus mobil terbakar kerap terjadi hingga pemerintah Indonesia mewajibkan tiap produsen untuk menyertakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di setiap mobil baru.

Insiden mobil terbakar tidak hanya menimpa kendaraan dengan mesin pembakaran internal. Pada kendaraan elektrifikasi, seperti berteknologi hybrid atau mobil listrik juga bisa saja mengalami kebakaran.

Dikutip dari Carscoops.com, Selasa (18/1/2022), AutoinsuranceEZ sudah mengumpulkan data dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional, Biro Statistik Transportasi, dan data recall pemerintah dari Recalls.gov Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Hyundai Yakin Penjualan Mobil Listrik Terus Meningkat Tahun Ini

Data di Amerika menunjukkan bahwa mobil hybrid lebih banyak terbakar dibandingkan mobil listrikDok. Carscoops Data di Amerika menunjukkan bahwa mobil hybrid lebih banyak terbakar dibandingkan mobil listrik

Dari data tersebut, AutoinsuranceEZ menemukan bahwa hanya ada 52 kasus mobil listrik terbakar di Amerika sepanjang 2021.

Jumlah tersebut sangat kontras jika dibandingkan dengan kasus mobil hybrid terbakar yang mencapai 16.051 insiden. Sementara pada mobil bermesin konvensional, terjadi 199.533 insiden kebakaran.

Tingkat kebakaran per 100.000 penjualan kendaraan adalah 1.529,9 untuk mobil konvensional, di mana itu kurang dari 3.474,5 per 100.000 penjualan kendaraan untuk mobil hybrid. Kendaraan listrik terbukti paling kecil kemungkinannya untuk terbakar, karena hanya 25,1 per 100.000 kendaraan yang terjual.

Baca juga: Subaru Hadirkan Dua Mobil Listrik Konsep di Tokyo Auto Salon 2022

Data di Amerika menunjukkan bahwa mobil hybrid lebih banyak terbakar dibandingkan mobil listrikDok. Carscoops Data di Amerika menunjukkan bahwa mobil hybrid lebih banyak terbakar dibandingkan mobil listrik

Ada banyak alasan mobil konvensional bisa terbakar, tapi yang terbesar disebabkan oleh tabrakan. Menurut data dari Asosiasi Pencegahan Kebakaran Nasional di Amerika, diperkirakan 560 orang tewas dalam kebakaran mobil pada 2018, dengan mayoritas kebakaran fatal ini disebabkan oleh tabrakan.

IEMS 2021 - Hyundai Motors IndonesiaHyundai Motors Indonesia IEMS 2021 - Hyundai Motors Indonesia

Di sisi lain, kendaraan listrik dan hibrida, cenderung terbakar karena baterainya. Meskipun kebakaran baterai berbahaya dan lebih sulit untuk dipadamkan daripada kebakaran bensin, akar apinya cenderung berbeda.

Mobil listrik yang ada di pasaran juga mengalami recall, tapi tidak sebanyak mobil hybrid atau mobil bermesin konvensional. Angka ini tentu saja berpengaruh dari total populasi mobil yang ada di AS, di mana hybrid lebih mendominasi ketimbang mobil listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau