Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Tekanan Udara Ban Saat Terabasan, Bukan Sekadar Kempis

Kompas.com - 27/12/2021, 11:12 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com – Aktivitas luar ruangan dengan motor trail seperti terabasan memang menjadi kegiatan yang menyenangkan serta menyehatkan. Terabasan bisa dibilang sebagai kegiatan off road esktrem, yakni berkendara motor di lintasan tanah, lumpur, sungai, menerabas berbagai rintangan yang ada.

Salah satu teknik berkendara motor trail ketika tengah menghadapi jalan lumpur dan menanjak atau berbatuan, adalah dengan mengurangi tekanan udara pada ban. Fungsinya, ketika berada di kontur jalan tanah licin, ban yang agak kempis membuat telapak ban lebih lebar, sehingga semakin mencengkeram.

Namun, mengurangi tekanan udara pada ban, bukan sekedar kempis dan tidak bisa sembarangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pengendara.

Misalnya seperti jalur terabas yang penuh tanah atau campur aspal dan disesuaikan dengan bobot pengendara.

Baca juga: Viral, Video Aksi Gagal Pelaku Pencurian Sepeda Motor

Yamaha WR 155R Fun Riding Competition di Bukit Hambalang, Sentul, BogorDOK. YIMM Yamaha WR 155R Fun Riding Competition di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor

Muhammad Arief, Trainer Yamaha Riding Academy mengatakan, mengempiskan ban berfungsi menambah traksi roda terutama di jalanan tanah basah dan licin. Tapi mengempiskannya jangan sampai benar-benar kecil tekanan udaranya.

“Kalau dikempiskan dan di jalur tanah, itu memang bikin enak mengendarainya. Tapi kalau balik lagi ke jalur aspal yang jauh, itu (ban kempis) malah bikin enggak stabil,” kata Arief di Sentul beberapa waktu lalu.

Baca juga: Pertalite dan Premium Dihapus, Apakah BBM Oktan Tinggi Cocok untuk Semua Kendaraan?

Kemudian lihat juga berat dari pengendaranya. Untuk pengendara yang punya bobot besar atau gemuk, mengurangi tekanan udara jangan terlalu banyak karena bisa merusak ban dalam.

“Terlalu kempis, nanti potensi bocornya besar. Apalagi di jalur kan banyak batu-batuan, nanti ban dalamnya kena pelek,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com