Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Restorasi Motor, Begini Cara Bedakan Onderdil Asli dan Palsu

Kompas.com - 26/12/2021, 16:01 WIB
Arif Nugrahadi,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Mengembalikan kondisi sepeda motor seperti sedia kala atau restorasi merupakan salah satu upaya yang kerap dilakukan pecinta roda dua agar tunggangannya tetap menarik.

Biasanya, langkah tersebut dilakukan pada motor yang sudah berusia tua atau tak diproduksi di Indonesia lagi. Alasannya beragam, mulai dari ingin melestarikan sejarah sampai bernostalgia.

Baca juga: Motor Listrik Ovaobike CT-X, Tenaganya Saingi Nmax

Saat mengembalikan motor menjadi seperti baru, tentu saja memerlukan penggantian onderdil yang sesuai dengan keluaran pabrik pada saat itu.

Pemilik kendaraan harus berhati-hati saat membeli onderdil untuk merestorasi motor. Pasalnya, banyak penjual nakal yang menjual onderdil palsu dengan harga yang lebih murah.

Sparepart Yamaha 125Zistimewa Sparepart Yamaha 125Z

Menanggapi hal ini, Sakriantoro selaku pemilik gudang restorasi motor di Sukoharjo, Jawa Tengah mengatakan, pada saat membeli onderdil pemilik kendaraan harus memastikan beberapa hal.

"Itu juga diperlukan jam terbang, apalagi kalau beli di online kan itu sering juga plastiknya saja yang mirip, namun barangnya KW," Kata Sakriantoro kepada Kompas.com, Kamis (23/12/2021).

Baca juga: Intip Garasi Motor Tua Milik Kolektor Asal Sukoharjo

Menurut pria yang biasa dipanggil Sakri itu, untuk membedakan onderdil asli pertama dapat dilihat dari sablon plastik pembungkusnya. Biasanya sablon akan lebih pudar karena merupakan stok lama.

"Misalnya sparepart itu ada stikernya (stiker kode part), nah itu warnanya agak luntur, kalau hitam ya ngga hitam banget, kalau merah ya ngga merah banget," ucapnya.

Sparepart Yamaha 125z yang akan direstorasiistimewa Sparepart Yamaha 125z yang akan direstorasi

Selain dari kondisi fisik, Sakri juga menyarankan untuk melihat mengenai harga yang ditawarkan. Usahakan untuk melihat katalog dan bandingkan harga dari katalog sebelum membelinya.

"Kalau harganya miring banget, jangan diambil. Mendingan lihat di katalog pasti kan ada itu, nah misalnya selisih sedikit ya ambil tidak apa-apa, kan juga mau ambil untung penjualnya," katanya.

Baca juga: Kecelakaan L300 Tabrak Belakang Truk di Jembatan Suramadu

Sedangakan untuk yang memiliki harga jauh dari harga yang dipaparkan oleh katalog, Sakri menyarankan untuk tidak membeli barang tersebut, kecuali kalau memang mau mencari part KW.

Selanjutnya yakni perhatikan toko yang menjual onderdil. Jika sudah ketahuan menjual barang palsu, bisa dipastikan barang satu toko itu KW juga.

Spareparts RX-KingKOMPAS.com/Gilang Spareparts RX-King

"Kalau saya lebih ke menghafal tokonya, oh toko itu biasaya jual barang ori, yang itu sering jual KW. Ada juga soalnya yang penjual nakal itu tidak dikasih tahu kalau itu barangnya palsu," kata dia.

Sementara itu, Sri Mulyanto, dari Motor Tua Jakarta, mengatakan, kalau beli spare part via e-commerce lebih aman. Sebab, lebih susah bagi penipu untuk melakukan aksinya.

Baca juga: Tarif Baru Bus AKAP PO Primajasa Jurusan Jakarta-Bandung

"Lebih susah, karena kalau barang tidak sesuai atau tidak dikirim, kita bisa komplain. Jadi, uangnya akan ditahan oleh e-commerce tersebut," ujar Mulyanto, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Mulyanto menambahkan, untuk pembelian melalui grup di Facebook lebih rawan penipuan. Terutama untuk yang jual motor atau mesin copotan.

Sparepart Honda Monkey Polaris 99Stanly/Otomania Sparepart Honda Monkey Polaris 99

"Kalau pembelian selain dari e-commerce, paling benar adalah ajak video call si penjual atau gunakan jasa rekber (rekening bersama)," kata Mulyanto.

Baca juga: Deretan Mobil yang Disuntik Mati di Indonesia Sepanjang 2021

Dengan melakukan video call, kita bisa melihat apakah barang yang kita inginkan benar-benar ada. Selain itu, bisa dicek juga lebih detail, meskipun tidak begitu jelas karena kualitas video.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com