Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Tabrak Madrasah Diduga Rem Blong, Kenali Penyebabnya

Kompas.com - 04/04/2021, 16:01 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Kasus rem blong di Indonesia memang sering dialami oleh bus dan truk. Belum lama ini, Jumat (2/4/2021) terjadi kecelakaan lalu lintas truk menabrak bangunan madrasah. Kecelakaan ini mengakibatkan 3 orang meninggal dunia.

Diduga kecelakaan yang terjadi di Garut tersebut disebabkan oleh kegagalan pengereman di jalanan menurun. 

Berdasarkan data dan fakta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dari semua kejadian rem blong yang dialami bus dan truk, mayoritas kejadian terjadi di jalan yang menurun dan berkelok.

Baca juga: Cuma Bawa STNK Fotokopian Apakah Bisa Lolos Tilang?

Penyebab rem blong umumnya disebabkan oleh kegagalan pengereman jenis brake fading (overheat pada kampas rem). Sisanya diakibatkan malfungsi pada teknologi kendaraan terkait.

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara truk tabrak madrasah di Jalan Kampung Harendong, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Jumat (2/4/2021).
ANTARA/HO-Polres Garut Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara truk tabrak madrasah di Jalan Kampung Harendong, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Jumat (2/4/2021).

Ahmad Wildan selaku Senior Investigator KNKT menjelaskan, brake fading dipicu oleh sikap pengemudi yang menggunakan gigi tinggi saat melewati jalan menurun dan panjang.

Ini menyebabkan pengemudi hanya mengandalkan rem utama untuk mengurangi kecepatan.

“Ketika kampas panas, dia injak rem tapi roda tetap bergulir. Semua pengemudi pasti panik, langkah selanjutnya yang dia lakukan saat panik adalah mengocok rem, memastikan dapat pengereman,” kata Wildan menjelaskan dalam acara Konsinyering Penyusunan Modul Tata Cara Pengereman Angkutan Barang di Bogor beberapa waktu lalu.

Baca juga: Innova Dapat Insentif PPnBM, Ini Harga Sekennya di Solo

Hal yang salah saat mengocok rem adalah akan membuang angin tiap kali diinjak. Pada saat tekanan udara di air tank kurang dari 6 bar, pedal rem dan kopling akan keras untuk diinjak. Jadi pengemudi merasa pedalnya keras dan tidak bisa diinjak.

“Pengemudi panik, dia melakukan kesalahan ketiga, memindahkan gigi secara paksa tanpa menginjak kopling. Saat itu pasti terdengar suara “grekk” dan transmisi jadi netral, kecepatan semakin tidak terkendali," ucap Wildan menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com