Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roda Truk Juga Bisa Gagal Balancing

Kompas.com - 01/04/2021, 17:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Roda adalah kesatuan yang terdiri dari pelek dan ban. Sebelum dipasang ke truk, ban dan pelek yang sudah terpasang harus diukur kesetimbangannya atau biasa dikenal dengan balancing.

Ketika diukur dengan alat balancing, biasanya roda dipasangkan timah di posisi tertentu agar roda menjadi seimbang. Jumlah timah yang dipasang akan menyesuaikan dari hasil tes dengan alat tadi.

Tire & Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DIY Bambang Widjanarko mengatakan, dalam kondisi tertentu, ada kalanya roda tidak bisa di-balance.

Baca juga: Punya 3 Varian, Ini Harga Royal Enfield Meteor 350

Balancing roda perlu dilakukan rutin tiap 10.000 Km atau setiap merotasi ban mobil.KOMPAS.com/Dio Balancing roda perlu dilakukan rutin tiap 10.000 Km atau setiap merotasi ban mobil.

“Pada beberapa kasus terjadi gagal balance atau bisa di balancing, namun dengan jumlah timah pemberat sangat banyak, melebihi normal,” kata Bambang kepada Kompas.com, Kamis (1/4/2021).

Biasanya berat timah balance yang masih dianggap masuk kategori lumrah adalah 1/100 (seperseratus) dari berat peleknya. Terjadinya gagal balance sebenarnya disebabkan bukan hanya oleh faktor peleknya saja, melainkan faktor ban juga berpengaruh.

“Jika lebih, sebaiknya minta pelek di-balance kosong dahulu (tanpa ban). Kalau hasilnya bagus tapi pas dipasang ban jadi jelek, berarti bannya yang bermasalah,” ucap Bambang.

Baca juga: Hyundai Alcazar, Calon SUV Murah Korea Pesaing Rush

Dalam proses produksi pelek kan belum tentu semua sisi sama tebalnya, demikian juga dengan ban. Jadi adanya gagal balance atau terlalu banyak timah balance bisa disebabkan karena tidak meratanya ketebalan pelek atau ban nya dalam proses produksinya.

Bambang juga mengingatkan, kalau melakukan balancing roda truk, jangan hanya saat ganti ban baru saja, tetapi lakukan dengan rutin.

“Karena balancing bisa berubah setiap saat dengan adanya berbagai faktor, antara lain keausan ban dan mekanisme pengereman,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau