Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Ban yang Kerap Disepelekan Pengemudi Indonesia

Kompas.com - 12/02/2021, 09:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBan merupakan komponen penting yang ada di kendaraan. Hanya keempat ban yang bersentuhan langsung dengan aspal, sehingga kondisinya sangat penting untuk diperhatikan.

Bagi pemilik mobil yang masih awam, terkadang tidak begitu memerhatikan bagaimana merawat ban yang baik. Mereka kadang berpikir selama ban tidak kempis, mobil masih bisa dipakai jalan.

On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk. Zulpata Zainal mengatakan, ada beberapa hal soal ban mobil yang kerap diremehkan oleh orang yang awam, paling sering adalah tentang tekanan ban.

Baca juga: Ganjil Genap di Bogor Diperketat Selama Libur Imlek

Ban mobil terdefleksiBambang Widjanarko Ban mobil terdefleksi

“Misalnya ban kempis tapi masih dijalankan terus, akhirnya dinding ban jadi fatigue,” ucap Zulpata kepada Kompas.com, Kamis (11/2/2021).

Kemudian, ada juga pemilik mobil yang mengganti bannya dengan ukuran yang tidak sesuai atau tidak untuk peruntukannya. Misalnya mengganti ban dengan yang lebih lebar dari ukuran standarnya.

“Dinding ban jadi seperti kempot, daya kekuatan duduknya bead ban di pelek jadi kurang. Parahnya kalau di tikungan dalam kecepatan tinggi dan tekanan udara yang kurang, akan membuat bagian bead ban terlepas dari peleknya,” kata Zulpata.

Baca juga: Kenapa Konsumen Masih Setia dengan Isuzu Panther

Selain itu, ada juga yang jarang melakukan pemeriksaan kerusaka yang ada pada ban. Misalnya seperti sobekan, batu yang menempel di telapak ban dan sebagainya. Begitu juga yang jarang memerhatikan kondisi komponen penunjang ban.

“Misalnya memerhatikan kondisi suspensi, kaki-kaki, kelurusan roda dan kesetimbangan roda. Selain itu juga soal cara mengemudi yang kasar, arogan, hantam lubang, over speed, over load dan sebagainya,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com