KLATEN, KOMPAS.com - Toyota Innova Zenix banyak digunakan masyarakat untuk keperluan mobilitas harian. Selain memiliki kabin yang nyaman, MPV ini dibekali mesin tangguh.
Innova Zenik dibekali mesin bensin berkapasitas 2.000 cc, sementara tipe hybrid menggendong mesin bensin dan motor listrik, sehingga lebih bertahan dan efisien.
Eko Sulistyo, Technical Leader Nasmoco Demak mengatakan, Innova Zenix baik yang mesin bensin atau hybrid membutuhkan bensin tanpa timbal, dengan nilai oktan minimal 92.
Baca juga: Adu Banteng Innova Zenix vs CX-5, Ini Bahayanya Melanggar Marka Jalan
“Mesin pada Innova Zenix memiliki spesifikasi kompresi tinggi, sehingga membutuhkan dukungan berupa bensin yang berkualitas untuk mencapai performa terbaiknya,” ucap Eko kepada Kompas.com, Rabu (8/1/2025).
Eko mengatakan, pada mobil dengan kompresi mesin tinggi, membutuhkan bensin dengan nilai oktan tinggi.
“Semakin tinggi RON bensin, semakin bagus performanya untuk kendaraan, lebih baik diisi bensin dengan RON 98,” ucap Eko.
Baca juga: Intip Spesifikasi Toyota Innova Zenix Hybrid Pelat Nomor RI 2
Paryudi, Technical Leader Nasmoco Bantul, mengatakan di buku pedoman kepemilikan kendaraan Innova Zenix minimal pakai bensin RON 91 tanpa timbal.
“Minimal RON 91, tapi untuk performa maksimal bisa memilih jenis BBM yang lebih tinggi seperti RON 98, tenaganya akan lebih baik,” ucap Paryudi kepada Kompas.com, Rabu (8/1/2025).
Paryudi mengatakan, mesin bensin dengan spesifikasi kompresi tinggi seperti Innova Zenix memerlukan bensin berkualitas tinggi agar lebih optimal tenaganya.
Baca juga: Video Innova Zenix dan Mazda CX-5 Adu Banteng sampai Terbalik
“Kompresi mesin Innova Zenix antara 1:11-14, artinya nilai kompresi cukup tinggi, berbeda dengan mobil-mobil lawas, seperti Kijang Kapsul dan sejenisnya,” ucap Paryudi.
Paryudi mengatakan, mobil lawas bisa pakai bensin RON 88 atau 90 karena nilai kompresinya hanya berkisar 1:9.
“Jika mesin kompresi tinggi dikasih BBM RON rendah, dampaknya mesin bisa mengalami knocking atau ngelitik, performa menjadi tidak optimal karena puncak ledakan terjadi sebelum piston sampai titik mati atas,” ucap Paryudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.