Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Transmisi Matik Rawan Rem Blong, Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 21/08/2020, 13:22 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil dengan transmisi otomatis memang menjadi pilihan banyak orang saat ini. Kemudahan dalam pengoperasiannya serta kondisi lalu lintas yang cukup padat, menjadi salah satu alasannya.

Dengan mengendarai kendaraan roda empat jenis matik, maka pengemudi tidak perlu repot-repot menginjak pedal kopling hanya untuk memindahkan tuas persneling.

Semua kinerja mobil matik sudah diatur secara otomatis, sehingga pengemudi tinggal menginjak pedal gas dan mobil akan berjalan.

Baca juga: Masuk Angin Cuma Berlaku pada Mobil Diesel Lawas, Mitos atau Fakta?

Tetapi, di balik kemudahan dan kenyamanan saat mengendarai mobil matik ternyata ada hal yang perlu diwaspadai oleh pengemudi.

Transmisi Otomatis XpanderStanly/KompasOtomotif Transmisi Otomatis Xpander

Salah satunya adalah potensi mobil mengalami vapor lock karena terlalu sering menggunakan rem, terutama di jalanan menurun atau perbukitan.

Kondisi ini bisa menyebabkan rem gagal fungsi dan bisa berakibat fatal seperti terjadinya kecelakaan.

Lalu benarkah, mobil dengan transmisi matik rentan mengalami rem blong? Menjawab pertanyaan tersebut, Dealer Technical Support Dept. Head PT. Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan, perlakuan mobil matik memang berbeda dibandingkan mobil manual.

Baca juga: Cara Sederhana Cegah Mobil Mesin Diesel Masuk Angin

Salah satunya adalah saat mengurangi kecepatan terutama di jalanan menurun. Jika mobil transmisi manual selain menggunakan rem, juga bisa menggunakan engine brake.

Tetapi, untuk mobil matik selama ini yang banyak dilakukan oleh pengendara adalah dengan menginjak pedal rem saja.

Ilustrasi Rem blong Ilustrasi Rem blong

“Kalau mobil matik tidak memasukkan gigi rendah tapi hanya mengandalkan rem saja untuk mengurangi kecepatan,” ujarnya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Padahal, lanjut Didi, menggunakan rem secara berlebihan tidak disarankan. Hal ini karena saat rem terus ditekan bisa menyebabkan panas atau minyak rem menjadi mendidih.

“Efeknya adalah terjadinya vapor lock pada sistem pengereman mobil dengan transmisi otomatis. Yaitu minyak rem mendidih dan timbul uap air, sehingga rem ada udaranya atau blong,” ujarnya.

Baca juga: Mengenal Istilah Masuk Angin pada Mobil Mesin Diesel

Untuk mengantisipasi hal itu, Didi menyarankan, agar penggunaan rem dibatasi sehingga rem bisa tetap bekerja secara maksimal dan menghindari terjadinya vapor lock.

“Mobil matik juga bisa engine brake caranya dengan memindahkan transmisi ke gigi yang lebih rendah, sehingga mesin bisa menahan laju kendaraan,” katanya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau