JAKARTA, KOMPAS.com - Plafon atau atap bagian kabin turun adalah masalah yang kerap ditemui oleh pengrajin interior mobil. Apalagi mobil dengan status completely build-up/CBU alias impor.
Masalah tersebut biasanya terjadi setelah pemakaian di atas 10 tahun. Plafon itu terlihat turun atau tidak seperti biasanya, dan jika seperti itu harus segera diperbaiki, bahkan ada juga yang harus diganti.
Pemilik workshop spesialis interior Vertue Concept, Edy, mengatakan, penyebab utama dikarenakan perbedaan iklim antara negara yang memproduksi mobil tersebut dengan di Indonesia.
Baca juga: Khusus di IOOF 2020, Daihatsu Berikan Promo Cashback Rp 1 Juta
Belasan mobil diparkir berjejer di area parkir kluster A Blok Bawal, Rusun Marunda, Jakarta Utara, Kamis (12/9/2013).
“Kalau di Indonesia kan tropis, panas jadinya, sedangkan di luar iklimnya banyak dan relatif dingin, jadi salah satu penyebabnya plafon menjadi turun,” ujar Edy kepada Kompas.com.
Baca juga: Libur Panjang, Ratusan Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta
Menurut pengalamannya, mobil yang mengalami masalah itu merupakan merek ternama dari produsen asal Jepang, Eropa, hingga Amerika Serikat (AS).
Solusinya, Edy menyarankan, jika memiliki mobil CBU seperti itu sebaiknya tempat parkir tidak tertutup, seperti di garasi. Ada baiknya diberikan ruang, agar ada sirkulasi udara, seperti di parkir di carport.
“Sebenarnya bukan karena sering diparkir di tempat panas saja, banyak faktor lain. Jadi sebaiknya selalu memperhatikan tempat penyimpanan mobil itu agar plafon bisa lebih awet lagi,” tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.