Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Dengar Mitos Soal Kamper Bisa Menaikkan Oktan Bensin?

Kompas.com - 21/08/2020, 11:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Menambahkan kapur barus alias kamper ke bensin dipercaya bisa meningkatkan nilai oktan. Hal itu dilakukan sebab oktan yang tinggi bisa membuat pembakaran di mesin lebih baik.

Kepala Bengkel Auto 2000 Cilandak Suparna mengatakan, anggapan tersebut belum bisa dipastikan apakah benar atau tidak. Pasalnya, selama ini juga belum ada penelitian yang membuktikannya.

“Menaikkan oktan dengan menambah kapur barus? Harus ada yang benar-benar melakukan pembuktian sehingga tidak menimbulkan efek negatif,” ujar Suparna kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Jangan Sok Akrobat, Pakai Payung saat Naik Motor!

Batas isi bensin motorKompas.com/Fathan Radityasani Batas isi bensin motor

Sebaliknya kata Suparna, tanpa ada penelitian yang jelas, mencampur kamper ke dalam tangki bahan bakar justru berpotensi menyebabkan efek yang tidak bagus.

“Biasanya, apapun yang dimasukkan itu akan menimbulkan campuran di dalam bahan bakar itu. Bahan seperti itu (kapur barus) sering menimbulkan gel, banyak sekali campuran menjadikan gel,” katanya.

Nurkholis, National Technical Leader PT Toyota Astra Motor, mengatakan, pabrikan sudah memberikan rekomendasi nilai oktan yang sesuai.

Baca juga: Luhut Sebut Transportasi Darat Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Seorang petugas SPBU berdiri di depan mesin pompa bertuliskan Pertalite di SPBU Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (24/7/2015)YOGA SUKMANA/KOMPAS.com Seorang petugas SPBU berdiri di depan mesin pompa bertuliskan Pertalite di SPBU Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (24/7/2015)

Jangan memakai bensin dengan nilai RON terlalu tinggi, atau sebaliknya terlalu rendah. Termasuk kemudian menambahkan subtansi lain di bensin agar meningkatkan nilai oktan.

“Kalau tidak terbakar secara sempurna, maka akan ada sisa-sisa partikel yang tidak habis terbakar. Sisa pembakaran itu akan berefek pada emisinya, sensornya tertutup kerak dan lain sebagainya,” ucap Nurkholis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com