JAKARTA, KOMPAS.com- Ragam cara dilakukan para pemilik kendaraan untuk bisa meningkatkan performa mobil atau sepeda motor. Salah satunya dengan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bernilai oktan lebih tinggi.
Banyak yang percaya bahwa dengan menggunakan bensin dengan oktan lebih tinggi bisa membuat pembakaran lebih sempurna.
Dengan begitu, otomatis performa mesin kendaraannya juga akan lebih bagus dibandingkan saat menggunakan bensin oktan rendah.
Baca juga: Jenis Pelanggaran yang Diincar Polisi Selama Operasi Patuh Progo 2020
Hanya saja, yang dilakukan bukan dengan mengganti jenis BBMnya dengan kualitas yang lebih bagus tetapi dengan menambahkan campuran lain.
Seperti menambahkan kapur barus ke dalam tangki bahan bakarnya. Benarkan dengan mencampur pewangi lemari ke bensin bisa meningkatkan oktan bahan bakar?
Kepala Bengkel Auto 2000 Cilandak Suparna mengatakan, anggapan tersebut belum bisa dipastikan apakah benar atau tidak.
Pasalnya, selama ini juga belum ada yang benar-benar melakukan pembuktian terkait perilaku tersebut.
“Menaikkan oktan dengan menambah kapur barus? Harus ada yang benar-benar melakukan pembuktian sehingga tidak menimbulkan efek negatif,” ujar Suparna kepada Kompas.com belum lama ini.
Sebaliknya, Suparna mengatakan, jika mencampur kapur barus ke dalam tangki bahan bakar justru berpotensi menyebabkan efek yang tidak bagus.
Baca juga: Operasi Patuh di Jatim, Ini Jenis Pelanggaran yang Langsung Ditilang
Hal ini karena bukan tidak mungkin karena adanya campuran tersebut akan menyebabkan terjadinya reaksi lain di dalam tangki.
“Biasanya, apapun yang dimasukkan itu akan menimbulkan campuran di dalam bahan bakar itu. Bahan seperti itu (kapur barus) sering menimbulkan gel, banyak sekali campuran menjadikan gel,” katanya.
Suparna melanjutkan, selama ini bahan seperti kapur barus tersebut bukanlah bahan yang sudah diuji untuk dicampurkan dengan bensin.
Untuk itu, Suparna pun menyarankan, agar tidak melakukan pencampuran kapur barus dengan bensin hanya untuk bisa meningkatkan oktan bahan bakar.
Baca juga: Momen Idul Adha, Lalu Lintas di Jateng Diprediksi Meningkat
“(kapur barus) bukan bahan yang sudah diteliti dan yang sudah diuji, kalau bahan yang sudah teruji masih sangat oke,” katanya.
Jika nekat mencampurkan bahan yang belum teruji, Suparna mengatakan, bukan tidak mungkin bisa menyebabkan sejumlah efek buruk.
Sebqgai contoh akan muncul gel, menyebabkan terjadinya korosif tangki dan membuat pembakaran menjadi tidak maksimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.