Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transportasi Jakarta Abaikan Protokol Kesehatan pada New Normal

Kompas.com - 01/07/2020, 08:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, sejumlah transportasi umum mulai beroperasi kembali. Namun, dari sisi operator sampai penumpang masih banyak yang belum mengindahkan protokol kesehatan sesuai standar yang ditetapkan.

Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), mengatakan, Jakarta dan sejumlah daerah lainnya belum siap menerapkan new normal atau kenormalan baru, terutama dalam hal transportasi.

Menurutnya, organisasi kesehatan dunia (WHO) telah mengeluarkan standar kenormalan baru. Dari semua standar yang dikeluarkan, Tulus mengatakan, Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia belum ada yang memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Baca juga: Datang dari Indonesia, Spyshot Toyota Fortuner 2020 Muncul di Vietnam

“Ini new normal yang dipaksakan, dalam hal apapun, termasuk dalam hal transportasi publik,” ujar Tulus, dalam diskusi virtual (30/6/2020).

Untuk bisa memenuhi standar yang ditetapkan WHO, penyedia transportasi publik seperti PT Transjakarta, harus melakukan pengendalian Covid-19 sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

“Standar itu ditetapkan mulai dari pra-perjalanan, selama perjalanan, hingga pasca perjalanan,” kata Tulus.

Baca juga: Apakah Oli Mesin Kendaraan Bisa Kedaluwarsa?

“Kemudian mengoptimalkan digitalisasi pelayanan di semua lini, bukan hanya e-ticketing saja,” tuturnya.

Tulus mengingatkan, penerapan kenormalan baru pada sistem transportasi harus menjadikan aspek kesehatan atau pengendalian Covid-19 sebagai prioritas utama.

“Dalam konteks Transjakarta harus mewaspadai, kalau tidak ada pengendalian yang ketat, baik itu jaga jarak, masker, cuci tangan, dan lain sebagainya, itu saya kira akan sangat rentan,” ucapnya.

“Operator juga harus berani memberikan sanksi bagi konsumen atau penumpang yang melanggar protokol kesehatan,” kata Tulus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
protokol kesehatan mudah dibuat seindah mungkin agar terkesan siap. pelaksanaan dan pengawasannya jeblok. 2 hal ini selalu menjadi kelemahan kita, hit and run !


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau