Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Benang Layang-Layang Bagi Pengendara Motor

Kompas.com - 12/06/2020, 10:12 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bermain layang-layang memang mengasyikkan, apalagi jika yang diterbangkan berhasil memenangkan aduan dengan milik orang lain.

Tetapi, di balik keasyikan tersebut ternyata ada bahaya serius yang mengancam keselamatan orang lain. Hal ini seperti terjadi di Kota Solo, Kamis (11/6/2020) sore.

Seorang pengendara sepeda motor meninggal dunia karena lehernya terkena benang layang-layang yang melintang di jalan. Pengendara tersebut mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia.

Mengantisipasi kejadian tersebut, para pengendara sepeda motor pun harus lebih berhati-hati dan selalu fokus saat berkendara.

Baca juga: Catat, Bebas Denda Pajak Kendaraan di Jatim Berakhir Akhir Juli 2020

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, kasus kematian disebabkan karena tersangkut benang layang-layang memang jarang terjadi.

Meski begitu, tetap perlu diantisipasi agar kejadian itu tidak menimbulkan korban lagi.

Ilustrasi kecelakaan sepeda motorhttps://www.lifehacker.com.au/ Ilustrasi kecelakaan sepeda motor

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan oleh pengendara sepeda motor.

1. Selalu waspada

Sony mengatakan, saat berkendara jangan sampai lengah. Pandangan mata harus terus fokus untuk mengawasi setiap potensi bahaya yang bisa terjadi.

"Jangan lengah atau merasa aman dalam berkendara, mata terus fokus dan memantau potensi-potensi bahaya yang ada di sekitarnya," kata Sony kepada Kompas.com, Kamis (11/6/2020).

Baca juga: Catat, Ini Daerah yang Masih Bebaskan Denda Pajak Kendaraan

2. Jaga kecepatan motor

Menjaga kecepatan motor kata Sony juga menjadi salah satu cara untuk menghindari terjadinya kecelakaan fatal.

Termasuk, seperti kejadian leher pengendara terkena benang layang-layang yang menyebabkan luka parah.

"Dengan menjaga kecepatan kendaraan agar dampak yang terjadi juga tidak fatal," ujarnya.

Tidak saja festival layang-layang, Dispar Naruna juga menggelar festival Nyuluh di Pantai Kencana, Lomba Gasing Tradisional, Festival Burung Kicau hingga Festival Band anak daerah.KOMPAS.COM/ DOK DISPAR NATUNA Tidak saja festival layang-layang, Dispar Naruna juga menggelar festival Nyuluh di Pantai Kencana, Lomba Gasing Tradisional, Festival Burung Kicau hingga Festival Band anak daerah.

3. Gunakan perangkat keselamatan

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau