Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahaya Benang Layang-Layang Bagi Pengendara Motor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bermain layang-layang memang mengasyikkan, apalagi jika yang diterbangkan berhasil memenangkan aduan dengan milik orang lain.

Tetapi, di balik keasyikan tersebut ternyata ada bahaya serius yang mengancam keselamatan orang lain. Hal ini seperti terjadi di Kota Solo, Kamis (11/6/2020) sore.

Seorang pengendara sepeda motor meninggal dunia karena lehernya terkena benang layang-layang yang melintang di jalan. Pengendara tersebut mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia.

Mengantisipasi kejadian tersebut, para pengendara sepeda motor pun harus lebih berhati-hati dan selalu fokus saat berkendara.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, kasus kematian disebabkan karena tersangkut benang layang-layang memang jarang terjadi.

Meski begitu, tetap perlu diantisipasi agar kejadian itu tidak menimbulkan korban lagi.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan oleh pengendara sepeda motor.

1. Selalu waspada

Sony mengatakan, saat berkendara jangan sampai lengah. Pandangan mata harus terus fokus untuk mengawasi setiap potensi bahaya yang bisa terjadi.

"Jangan lengah atau merasa aman dalam berkendara, mata terus fokus dan memantau potensi-potensi bahaya yang ada di sekitarnya," kata Sony kepada Kompas.com, Kamis (11/6/2020).

2. Jaga kecepatan motor

Menjaga kecepatan motor kata Sony juga menjadi salah satu cara untuk menghindari terjadinya kecelakaan fatal.

Termasuk, seperti kejadian leher pengendara terkena benang layang-layang yang menyebabkan luka parah.

"Dengan menjaga kecepatan kendaraan agar dampak yang terjadi juga tidak fatal," ujarnya.

3. Gunakan perangkat keselamatan

Selain kewaspadaan pengendara, menggunakan perangkat keselamatan saat berkendara juga menjadi hal yang perlu diperhatikan.

Dengan perlengkapan yang lebih aman, tentunya akan mampu untuk mengantisipasi setiap ancaman yang mungkin bisa terjadi saat berkendara.

"Misalkan menggunakan Helm full face, yang tidak hanya menutupi muka tapi sebagian leher.Menggunakan jaket yang menutupi sampai ke leher, sehingga tidak ada ruang di antara jaket dengan helm," katanya.

Sony menambahkan, dengan menggunakan jaket yang berpenutup di leher dan helm fullface akan mampu menahan sayatan benang layangan.

"Selama peralatan digunakan dengan benar, resiko bahaya bisa dihindari," katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/12/101200415/bahaya-benang-layang-layang-bagi-pengendara-motor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke