Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Upgrade Mobil Bekas, Plus Dapat Dana Tunai

Kompas.com - 08/05/2020, 03:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menjelang hari raya Lebaran, banyak orang menjual mobilnya agar mendapat dana tunai untuk memenuhi kebutuhan. Keputusan ini dilakukan lantaran mobil merupakan salah satu aset yang mudah dicairkan.

Bagi yang butuh dana agak banyak, pilihannya bisa dengan menjual langsung atau menggadaikan BPKB mobil.

Tapi bagi Anda yang butuh dana yang tidak terlalu besar, solusinya dengan melakukan downgrade atau upgrade mobil.

Baca juga: Catat, Begini Teknis dan Kriteria Izin Berpergian Saat Larangan Mudik

“Saya pikir yang melakukan downgrade itu orang-orang yang smart. Jadi sekarang memang ada kecenderungan orang butuh tunai, cara pertama downgrade,” ujar Hendro Kaligis, Business Development Head PT Suzuki Indomobil Sales, dalam konferensi video (7/5/2020).

“Misal seseorang punya mobil senilai Rp 300 juta. Dia jual mobil itu, lalu dia belikan mobil baru atau bekas senilai Rp 150 juta, jadi dia dapat kembalian Rp 150 juta untuk keperluannya,” kata Hendro.

Hendro mengatakan, cara downgrade lazim dipakai konsumen mobil baru. Sementara pemilik mobil bekas, menurutnya justru banyak yang melakukan upgrade.

Baca juga: Ingin Balik Nama Kepemilikan Kendaraan, Segini Rincian Biayanya

Cara ini dinilai lebih menguntungkan, sebab pemilik kendaraan tidak dikorbankan dengan mobil yang kualitasnya di bawah mobil sebelumnya.

“Jadi, orang jarang turun kelas di mobil bekas. Biasanya mereka naik kelas, yang naik kelas ini mereka ganti dengan mekanisme leasing, dp besar, asal dia sanggup melunasi,” ucap Hendro.

Hendro mencontohkan salah satu cara upgrade mobil bekas. Misal seorang konsumen memiliki Ertiga lansiran awal sekitar tahun 2012-2015, yang laku terjual Rp 100 juta.

Baca juga: Mobil Kelamaan Nganggur di Garasi, Perlukah Aki Dicopot?

Kemudian konsumen ini bisa mengincar mobil yang lebih muda usianya, dalam kasus ini misalnya Ertiga facelift tahun 2016 yang dibanderol Rp 150 juta.

Caranya, uang hasil penjualan mobil pertama, separuhnya dipakai sebagai down payment (DP), yakni senilai Rp 50 juta. Lantas, sisa Rp 100 juta yang menjadi hutang dibayarkan secara kredit, dengan tenor 4-6 tahun.

“Jadi dia bisa dapat mobil yang usianya lebih segar, dan punya dana tunai. Apalagi Suzuki Auto Value memberikan insentif tambahan berupa THR senilai Rp 1 juta. Jadi upgrade mobil bekas ini dapat tiga keuntungan, dapat mobil lebih muda, dapat cash, dan dapat THR,” kata Hendro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
jual mobil lama, dapat uang kemudian kredit mobil baru...hem..hem..hari gini namanya bunuh diri..kalau jual mobil lama dapat uang kemudian beli mobil yang lebih lama itu yang lumayan betul..ayak2 ae nich mas penjual mobilnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau