Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Cara Ini Untuk Hindari Kejahatan Begal di Jalan Raya

Kompas.com - 07/05/2020, 17:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini kasus begal atau perampasan yang disertai dengan tindak kejahatan di jalan makin marak terjadi. Pelaku kejahatan pun biasanya selalu membekali dirinya dengan senjata tajam.

Tidak hanya itu saja, agar aksi kejahatannya berjalan mulus dan membuat korban ketakutan, biasanya pelaku pembegalan lebih dari satu orang.

Seperti kasus yang belum lama terjadi kepada seorang pengendara motor di Bandung, dalam cuplikan video yang diunduh oleh akun @sekitaranbandungcom, terlihat pelaku terus memepet motor korban hingga kehilangan kendali dan terjatuh. Pelaku kemudian langsung bergegas menghampir dan mengambil motor korban.

Baca juga: Rawan Jadi Korban Penipuan, Wanita Harus Pahami Ini saat Beli Mobil

Lantas, agar korban tidak lagi berjatuhan, bagaimana seharusnya kita menyikapi kejahatan ini? Khususnya bila sewaktu-waktu kita dihadapkan dengan begal?

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan, sebaiknya masyarakat cegah keluar rumah hingga larut malam. Terlebih lagi dalam keadaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di mana beberapa ruas jalan manjadi sepi.

“Dalam kondisi seperti ini, idealnya keluar rumah maksimal pukul 7 malam ketika suasana masih hidup. Atau sebelum buka puasa segera balik ke rumah, karena kondisinya rawan,” ujar Sony saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Namanya Masuk Daftar Boikot, Prilly Latuconsina: Jangan Main Masukin ke Lis, Saya Tidak Terlibat Apapun

Sony melanjutkan, “Namun, jika benar-benar terpaksa, usahakan tidak berpergian sendiri. Selalu riding motor cari teman, bukan bonceng tapi ya paling tidak dua sampai tiga motor. Jika tidak ada teman lebih baik tidak usaha jalan.”

Jangan lupa untuk merencanakan rute yang akan dilewati. Hindari ruas jalan yang sepi, dan pastikan kendaraan dalam kondisi yang optimal sehingga tidak membuat berhenti mendadak ditengah perjalanan.

“Informasikan juga rute kepada orang terdekat, manfaatkan fitur live location agar orang lain bisa memantau pergerakan selama di jalan. Intinya tentukan jadwal berangkat dan jangan ambil risiko,” kata Sony.

Baca juga: Jangan Jadi Biang Kerok, Pahami Etika Membunyikan Klakson di Jalan

Namun bagaimana jika kita sudah dalam kondisi dipepet kawanan begal? Sony menyarankan pengendara segera bunyikan klakson sebagai pertanda darurat agar menarik perhatian warga sekitar. Bila ada kesempatan segera menghindar dan jauhi kawanan tersebut.

“Jangan mencoba untuk melawan kawanan begal, karena mereka sudah siap untuk melukai orang, jadi tidak akan seimbang. Jangan lupa untuk catat pelat nomor dan ciri-ciri kawanan begal untuk informasi tambahan saat melapor ke polisi” kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China Minta AS Cabut Perintah Terkait Minyak Asal Venezuela
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau