SOLO, KOMPAS.com - Perangkat pendingin cairan pada sepeda motor mempunyai fungsi yang cukup vital untuk menjaga kondisi mesin agar tetap prima. Terutama dalam hal menjaga suhu mesin agar tetap stabil dan bisa optimal dalam bekerja.
Tetapi, tidak selalu berlaku pada sepeda motor yang menggunakan perangkat yang bentuknya mirip sarang tawon ini.
Hanya motor dengan spesifikasi tertentu saja yang sudah mengaplikasikan perangkat yang berisi cairan coolant ini.
Meski begitu, bukan tidak mungkin radiator juga bisa dipasang pada motor yang dari pabrikan tidak menggunakannya.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Aki MF Lebih Awet dari Tipe Basah?
Pemilik bengkel Tanjung Motor (TMR), Solo, Jawa Tengah (Jateng) Djoko Prayitno mengatakan, perangkat radiator mempunyai fungsi untuk mendinginkan mesin menggunakan cairan.
Perangkat ini juga bisa diaplikasikan pada motor yang awalnya hanya menggunakan sistem pendinginan udara.
Tetapi, untuk untuk memasang sistem pendingin cairan ini tidak bisa langsung ditempel atau plug and play (PNP). Melainkan harus melakukan berbagai ubahan atau modifikasi pada sektor jantung pacu.
Baca juga: Salah Kaprah Penyebutan Aki Basah dan Kering
Sehingga, perangkat radiator bisa dicangkokkan pada mesin yang akan dipasang.
“Radiator ini juga bisa dipasang pada motor biasa tapi harus dibandrek (dioprek) dulu, seperti melakukan cor pada silinder blok,” kata pria yang akrab disapa Yitno itu kepada Kompas.com, Sabtu (21/3/2020).
Setelah itu, Yitno menambahkan, juga perlu dilakukan pembuatan saluran baru untuk air radiator.
Selain itu, juga diperlukan pembuatan perangkat pendukung lain agar fungsi radiator bisa optimal dan tidak hanya sekadar aksesori modifikasi saja.
“Harus membuatkan pompa radiator agar air radiator bisa bersirkulasi,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.