Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tameng Kawat Bukan Tren, Tapi Terpaksa

Kompas.com - 16/06/2017, 08:22 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Pemasangan tameng kawat di kaca bus diklaim bukan sebagai modifikasi atau tren. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi para sopir dan perusahaan otobus (PO) dalam menghadapi aksi pelemparan batu yang sering terjadi di daerah operasionalnya.

Baca : Tren Baru, Tameng Kawat di Kaca Bus

Selain untuk perlindungan sopir, pemasangan kawat di kaca bus juga berguna untuk melindungi keselamatan penumpang dan pengendara lain disekitarnya. Karena sudah banyak kasus pelemparan di kaca bus yang berujung pada kecelakaan baik untuk bus itu sendiri atau melibatkan pengguna jalan lainnya.

"Penggunaan tameng itu bukan lagi tren tapi karena terpaksa untuk perlindungan. Kalau dari sisi sopir sebenarnya memasang tameng kawat di kaca tersebut sangat melelahkan, kenapa karena pandangannya terhalang sehingga membutuhkan konsentrasi yang ekstra saat berkendara," ucap A.M. Fikri sebagai pemerhati transportasi bus saat dihubungi KompasOtomotif, Kamis (15/6/2017).

http://haltebus.com / Mai Tameng Kawat pada Kaca Bus di terminal Pulogebang yang diabadikan haltebus.com

Menurut Fikri sampai detik ini aksi pelemparan dari oknum tidak bertanggung jawab masih banyak terjadi, untuk daerahnya bukan hanya di lintas Sumatera saja, tapi di pulau Jawa, dan Bali. Hal ini dinilai sangat merugikan untuk PO bus, karena tidak jarang dalam satu bulan ada yang bisa mengganti kaca depan sampai dua kali akibat pelemparan tersebut.

Sedangkan untuk solosinya, sampai saat ini belum ada kejelasan, karena dari pihak kepolisian pun tidak ada respon meski sudah berkali-kali dilaporkan.

Baca : Alasan Bus Tingkat Lorena Fokus di Rute Madura

"Diharapkan ada respon yang serius dari pihak Kemenhub dan kepolisian, karena kejadian-kejadian ini sangat merugikan, baik dari PO bus maupun untuk keselamatan penumpang busnya juga," ucap Fikri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com